Friday 18 January 2019

MEMAHAMI SAKRAMEN BAPTIS (1 of 8)

Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.


Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus

Sakramen Baptis menjadi pintu masuk untuk menjadi seorang yang beriman Katolik. Dengan dibaptis, ia dapat menerima Sakramen-sakramen lainnya. Pembaptisan sangat penting, sebab dengan pembaptisan kita dibersihkan dari segala dosa-dosa dan dilahirkan sebagai putra-putri Allah dan anggota Gereja Kristus [ Bdk. KGK. 1262-1274.]

Pada bagian ini kita akan membahas hal-hal praktis berkaitan dengan Sakramen Baptis. Pembahasan akan dimulai dengan penjelasan tentang katekumen. Kemudian menyusul penjelasan mengenai baptis dewasa dan baptis bayi. Di akhir bagian ini diberikan penjelasan teknis mengenai kartu baptis dan surat baptis, beserta fungsinya.

Manfaat Sakramen Baptis

Di zaman ini banyak orang yang selalu melihat manfaat dari apa yang dilakukan atau diperolehnya. Maka, muncul pertanyaan, “Apa manfaat dari Sakramen Baptis?” Dalam ajaran Gereja, kita mengenal buah-buah/ rahmat dari Sakramen Baptis. Buah-buah Sakramen Baptis ini merupakan manfaat rohani yang kita peroleh dari Sakramen Baptis. Manfaat dari Sakramen Baptis tersebut, antara lain:

a)            Menghapus dosa asal, semua dosa pribadi, dan semua hukuman karena dosa. Dosa pribadi yang dimaksud di sini ialah dosa yang dilakukan sebelum pembaptisan, dan bukan dosa yang dilakukan setelah pembaptisan.
b)           Orang yang dibaptis menjadi “ciptaan baru”, anak angkat Allah, mengambil bagian dalam kodrat ilahi, anggota Kristus, ahli waris bersama Dia, dan kenisah Roh kudus.  Allah Tritunggal Mahakudus menganugerahkan kepada orang yang dibaptis  rahmat pengudusan, yaitu antara lain: keutamaan teologal (iman, harapan, dan kasih), anugerah-anugerah Roh Kudus, dan keutamaan-keutamaan susila.
c)            Orang yang dibaptis digabungkan ke dalam Gereja Kristus, dan secara sah menjadi anggota Gereja Katolik.
d)           Orang yang dibaptis memiliki ikatan persatuan dengan semua orang Kristen, bahkan dengan mereka yang Kristen Non-Katolik, yang baptisannya diakui oleh Gereja Katolik.
e)            Orang yang dibaptis menerima Meterai rohani yang tak terhapuskan, sekalipun oleh dosa-dosa berat. [ KGK, 1213.]


Bersambung ..........


 [2]   [3]   [4]   [5]   [6]   [7]   [8]