(16 Agustus 2020)
“Akhirnya Perawan Tak Bernoda,
yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan
perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga berserta
badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta,
supaya secara lebih penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah
mengalahkan dosa dan maut. Terangkatnya Perawan Suci adalah satu
keikutsertaannya yang istimewa pada kebangkitan Putranya, dan satu antisipasi
dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.” (KGK. 966).
Ada beberapa point yang dapat kita renungkan dari kutipan Katekismus Gereja Katolik di atas:
1. Apakah Bunda
Maria meninggal dunia?
Sama
seperti Yesus dan manusia yang lainnya, Maria juga mengalami kematian.
Dikatakan dalam KGK, bahwa “sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia”.
Kematian adalah akhir dari perjalanan hidup di dunia secara normal. Namun,
kematian bukan akhir dari segala-gala, karena kematian membuka tabir kehidupan
yang baru, yaitu kehidupan kekal di surga.
2. Apa maksudnya Maria diangkat ke
surga?
“Sesudah
menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, [Bunda Maria] telah diangkat
memasuki kemuliaan di surga berserta badan dan jiwanya.” Sama seperti Yesus,
Maria juga mengalami kebangkitan badan setelah kematiannya. Maka, sama seperti
Yesus juga Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya.
3. Mengapa Maria diangkat ke surga?
“[Maria]
telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih
penuh menyerupai Putranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan
dosa dan maut.” Jika Yesus adalah Raja semesta alam, maka Bundanya Maria
adalah Ratu alam semesta. Maria diangkat ke surga supaya ia lebih penuh
menyerupai Putranya, Yesus Kristus. Bukan hanya di dunia saja Bunda Maria
menyerupai Putranya dalam segala hal (ketaatan iman, kerendahan hati, dll),
tetapi juga di surga.
4. Apa makna Maria diangkat ke
surga bagi kita?
Pertama-tama, “terangkatnya Perawan Suci adalah satu keikutsertaannya
yang istimewa pada kebangkitan Putranya”. Yesus sebagai buah sulung dari
kebangkitan badan, maka Maria-lah manusia pertama yang mengalami kebangkitan
badan itu setelah Yesus. RAHMAT ISTIMEWA ini diterima oleh Maria, karena
jasanya melahirkan dan membesarkan Yesus, Putra Allah. Oleh karena itu, karena
Bunda Maria telah mengalami kebangkitan badan, maka ia juga mengalami kehidupan
kekal di surga. Dan itu tercapai melalui
proses diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya.
Kedua, bagi kita peristiwa Maria diangkat ke surga adalah “satu
antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.” Artinya, telah
ditampakkan bagi kita, bahwa sebagaimana Yesus dan Bunda Maria mengalami
kebangkitan badan dan kehidupan kekal di surga, kelak kita juga akan mengalami
hal yang sama, yaitu pada akhir zaman. Pada akhir zaman, jiwa kita akan bersatu
kembali dengan tubuh kita yang baru. Itulah peristiwa kebangkitan badan. Dan kita
akan memasuki suatu dunia yang baru,
setelah dunia yang lama ini, yang penuh dengan kejahatan dan dosa dihancurkan. Itulah
peristiwa akhir zaman, yaitu pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali ke
dunia ini sebagai Raja untuk menghakimi orang yang hidup dan yang sudah mati.
5. Apa yang harus kita lakukan
sekarang?
Pertama-tama, kita
harus memiliki kerinduan akan Surga. Kita harus percaya, bahwa Surga itu lebih indah dari dunia. Dunia ini
sifatnya sementara saja, sedangkan surga itu abadi dan kekal. Jika kita sudah
punya kerinduan akan Surga, dan pemahaman yang benar tentang Surga ini, maka
segala sikap hidup kita akan terarah kepada kerinduan ini, dan menyesuaikan
diri agar kelak dapat menikmati kebahagiaan kekal, yang tak tergantikan ini.
Kedua, doa menjadi sumber
kekuatan kita, agar kerinduan ini tidak hilang dan tergantikan oleh sesuatu
yang lain, yang duniawi dan fana. Maka, rajin-rajinlah berdoa bersama Bunda
Maria, agar kelak kita juga diperkenankan untuk menikmati kehidupan kekal bersama
dia dalam Kerajaan Surga.
Ketiga, yang tidak kalah pentingnya adalah sikap hidup kita. Kita
harus melakukan apa yang kita imani dan kita doakan. Dengan demikian, kita
bekerja sama dengan Allah untuk mewujudkan Kerajaan-Nya di dunia ini. rahmat
Allah dapat bekerja dengan efektif jika kita dengan segala kemampuan kita yang
ada, mau bekerja sama dengan Allah, dengan cara hidup kita yang baik dan
melakukan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga Perayaan Santa Perawan
Maria diangkat ke surga ini memberikan rahmat dan berkat bagi kita semua yang
merayakannya. Amin.
R.D. Vinsensius
Imam Diosesan Keuskupan Sanggau