Suatu
kesempatan yang indah dan berharga bagi para devosan Kerahiman Ilahi untuk
kembali menyegarkan imannya dan menyadari panggilannya sebagai seorang devosan
melalui rekoleksi, yang diadakan di Paroki Sosok pada tanggal 22 Agustus 2018. Peserta
rekoleksi ini berjumlah 37 orang. Tema yang diangkat dalam rekoleksi ini adalah
“Menjadi Devosan yang siap Melayani”. Dasar Kitab Suci yang menjadi inspirasi
utama dari rekoleksi ini diambil dari Mat. 20:20-28, yang berisi kisah tentang
permintaan dari ibu Yakobus dan Yohanes kepada Yesus. Injil ini diakhiri dengan
sabda Yesus yang terkenal, yaitu “Sama
seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat. 20:28). Kutipan Injil
inilah yang menjadi dasar dari seluruh rekoleksi ini.
Peserta Rekoleksi Kerahiman Ilahi Paroki Sosok |
Pastor
Vinsen, Pr sebagai narasumber juga mengajak peserta untuk merenungkan kembali
hubungan antara devosi dan liturgy, serta pesan utama dari Kerahiman Ilahi. Pesan
utama ini dirangkum dalam ABC Kerahiman, yaitu: A (Ask for His Mercy) memohon
Belas Kasih Allah, B (Be Merciful) Berbelas kasih kepada sesama, dan C
(Completely Trust) Percaya penuh kepada Allah. Maka, dalam hubungan dengan tema
di atas, panggilan seorang devosan untuk melayani sesama mengalir dari pesan
utama Kerahiman Ilahi, yaitu sebagai wujud dari belas kasihnya kepada sesama. Berangkat
dari pesan utama, yang berkaitan dengan pelayanan ini, maka permenungan ini
diakhiri dengan aplikasi dari pelayanan sebagai seorang devosan, yaitu
melaksanakan tujuh karya belas kasih jasmani dan rohani sebagaimana yang diajarkan
oleh Paus Fransiskus.
Setelah
menyampaikan sessi I, para devosan mengajukan berbagai pertanyaan dalam sessi Tanya
jawab. Pertanyaan-pertanyaan itu berangkat dari pengalaman hidup mereka yang
berkaitan langsung dengan panggilan sebagai seorang devosan dalam mengamalkan
tujuh karya belas kasih. Kemudian sessi II diisi dengan diskusi kelompok. Dalam
diskusi ini dibagi tiga kelompok, dengan masing-masing memiliki tema yang
berbeda. Kelompok 1 temanya: Hubungan devosi dan liturgy, kelompok 2 dengan
tema: Karya belas kasih jasmani, dan kelompok 3 dengan tema: karya belas kasih
rohani. Berikut pemaparan dari hasil diskusi para peserta rekoleksi yang sempat
saya catat dari hasil presentasi mereka:
KELOMPOK 1: Hubungan devosi dan liturgy.
1.
Mengikuti kegiatan komunitas doa kerahiman dengan
rutin, misa kudus, sakramen tobat, kegiatan koor, dan rekoleksi
2.
Melaksanakan doa kerahiman ilahi di gereja dan
rumah-rumah, mengunjungi orang sakit, melayat di rumah duka, koor di gereja,
rekoleksi,
3.
Melawat orang di penjara, aksi sosial untuk orang
jompo, merangkul kaum muda ke doa koronka.
KELOMPOK 2: Karya belaskasih Jasmani
1.
Harus ada kerja sama yang baik di dalam keluarga:
bereskan keluarga dulu baru kegiatan di luar untuk melaksanakan karya belas
kasih jasmani. Dalam keluarga: menjaga kesehatan anggota keluarga berhubungan
dengan persediaan obat-obatan dan makanan. Mengutamakan pendidikan dalam
keluarga untuk berbelas kasih kepada sesama.
2.
Melaksanakan karya sosial: memberikan makanan, minuman,
pakaian untuk panti asuhan, dll. Membersihkan gereja, menanam bunga di
lingkungan gereja, dan merawat inventaris gereja.
3.
Usulan: merangkul orang lain untuk doa kring dan doa
kerahiman. Membantu bencana alam, pendidikan untuk anak jalanan.
KELOMPOK 3: Karya belas kasih Rohani
1.
Saling melayani dalam keluarga, mengarahkan dan
memotivasi untuk mengamalkan 7 karya belas kasih rohani.
2.
Turut ambil bagian dalam kegiatan gereja: koor, lektor,
membersihkan gereja, dekor gereja, dll. Dalam masyrakat: baksos kepada kring/
stasi, dan yang membutuhkan, amal kepada semua orang.
3.
Kerja sama dan komunikasi yang baik, persaudaraan,
rendah hati, dan kunjungan pastoral ke kring dan kampung.
Diskusi Kelompok |
Tepat pkl. 15.00 para devosan berdoa di
gereja, yaitu Doa Jam Kerahiman dilanjutkan dengan penerimaan Sakramen Tobat. Sementara
menunggu giliran untuk pengakuan dosa, para devosan berdoa koronka. Bapa pengakuan
yang melayani pengakuan dosa para devosan ini adalah Pastor Fidelis, Pr dan
Pastor Vinsen, Pr. Rekoleksi ditutup dengan Perayaan Ekaristi, yang dipimpin
oleh Pastor Vinsen, Pr. Misa hari ini bertepatan dengan peringatan wajib St.
Maria Ratu. Dan Bacaan Injilnya pun pas sekali dengan spiritualitas Kerahiman
Ilahi, yaitu menggambarkan Allah yang murah hati (Injil baca di sini). Allah
yang murah hati digambarkan sebagai tuan yang tidak memperhitungkan seberapa
banyak dan lamanya hambanya bekerja. Ia memberikan upah yang sama kepada semua
pekerjanya, tanpa memandang lamanya mereka bekerja. Demikian juga halnya dengan
pertobatan setiap orang. Allah tidak memandang siapa yang duluan bertobat, dan
berapa lama ia sudah bertobat. Allah akan memberikan ganjaran yang sama kepada
setiap orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya. Tetapi, sikap iri hati
menghalangi manusia untuk mengalami kasih dan kerahiman Allah. Maka pesan Injil
hari ini adalah “Buanglah sikap iri terhadap sesama yang sudah bertobat, dan
senantiasalah bermurah hati, seperti Allah yang murah hati”, demikian yang
disampaikan oleh Pastor Vinsen dalam homilinya.
Proficiat kepada para devosan Kerahiman Ilahi yang
telah mengikuti rekoleksi ini dengan penuh semangat dan antusias. Semoga rahmat
kerahiman ilahi yang telah diterima oleh devosan ini dapat mereka teruskan
dalam karya hidup mereka sehari-hari untuk menjadi penyalur belas kasih Allah
kepada sesama.
No comments:
Post a Comment