Wednesday 22 August 2018

REKOLEKSI KERASULAN KERAHIMAN ILAHI PAROKI KRISTUS RAJA SOSOK

Suatu kesempatan yang indah dan berharga bagi para devosan Kerahiman Ilahi untuk kembali menyegarkan imannya dan menyadari panggilannya sebagai seorang devosan melalui rekoleksi, yang diadakan di Paroki Sosok pada tanggal 22 Agustus 2018. Peserta rekoleksi ini berjumlah 37 orang. Tema yang diangkat dalam rekoleksi ini adalah “Menjadi Devosan yang siap Melayani”. Dasar Kitab Suci yang menjadi inspirasi utama dari rekoleksi ini diambil dari Mat. 20:20-28, yang berisi kisah tentang permintaan dari ibu Yakobus dan Yohanes kepada Yesus. Injil ini diakhiri dengan sabda Yesus yang terkenal, yaitu “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat. 20:28). Kutipan Injil inilah yang menjadi dasar dari seluruh rekoleksi ini.

Peserta Rekoleksi Kerahiman Ilahi Paroki Sosok

Pastor Vinsen, Pr sebagai narasumber juga mengajak peserta untuk merenungkan kembali hubungan antara devosi dan liturgy, serta pesan utama dari Kerahiman Ilahi. Pesan utama ini dirangkum dalam ABC Kerahiman, yaitu: A (Ask for His Mercy) memohon Belas Kasih Allah, B (Be Merciful) Berbelas kasih kepada sesama, dan C (Completely Trust) Percaya penuh kepada Allah. Maka, dalam hubungan dengan tema di atas, panggilan seorang devosan untuk melayani sesama mengalir dari pesan utama Kerahiman Ilahi, yaitu sebagai wujud dari belas kasihnya kepada sesama. Berangkat dari pesan utama, yang berkaitan dengan pelayanan ini, maka permenungan ini diakhiri dengan aplikasi dari pelayanan sebagai seorang devosan, yaitu melaksanakan tujuh karya belas kasih jasmani dan rohani sebagaimana yang diajarkan oleh Paus Fransiskus.

Setelah menyampaikan sessi I, para devosan mengajukan berbagai pertanyaan dalam sessi Tanya jawab. Pertanyaan-pertanyaan itu berangkat dari pengalaman hidup mereka yang berkaitan langsung dengan panggilan sebagai seorang devosan dalam mengamalkan tujuh karya belas kasih. Kemudian sessi II diisi dengan diskusi kelompok. Dalam diskusi ini dibagi tiga kelompok, dengan masing-masing memiliki tema yang berbeda. Kelompok 1 temanya: Hubungan devosi dan liturgy, kelompok 2 dengan tema: Karya belas kasih jasmani, dan kelompok 3 dengan tema: karya belas kasih rohani. Berikut pemaparan dari hasil diskusi para peserta rekoleksi yang sempat saya catat dari hasil presentasi mereka:

KELOMPOK 1: Hubungan devosi dan liturgy.
1.      Mengikuti kegiatan komunitas doa kerahiman dengan rutin, misa kudus, sakramen tobat, kegiatan koor, dan rekoleksi
2.      Melaksanakan doa kerahiman ilahi di gereja dan rumah-rumah, mengunjungi orang sakit, melayat di rumah duka, koor di gereja, rekoleksi,
3.      Melawat orang di penjara, aksi sosial untuk orang jompo, merangkul kaum muda ke doa koronka.

KELOMPOK 2: Karya belaskasih Jasmani
1.      Harus ada kerja sama yang baik di dalam keluarga: bereskan keluarga dulu baru kegiatan di luar untuk melaksanakan karya belas kasih jasmani. Dalam keluarga: menjaga kesehatan anggota keluarga berhubungan dengan persediaan obat-obatan dan makanan. Mengutamakan pendidikan dalam keluarga untuk berbelas kasih kepada sesama.
2.      Melaksanakan karya sosial: memberikan makanan, minuman, pakaian untuk panti asuhan, dll. Membersihkan gereja, menanam bunga di lingkungan gereja, dan merawat inventaris gereja.
3.      Usulan: merangkul orang lain untuk doa kring dan doa kerahiman. Membantu bencana alam, pendidikan untuk anak jalanan.

KELOMPOK 3: Karya belas kasih Rohani
1.      Saling melayani dalam keluarga, mengarahkan dan memotivasi untuk mengamalkan 7 karya belas kasih rohani.
2.      Turut ambil bagian dalam kegiatan gereja: koor, lektor, membersihkan gereja, dekor gereja, dll. Dalam masyrakat: baksos kepada kring/ stasi, dan yang membutuhkan, amal kepada semua orang.
3.      Kerja sama dan komunikasi yang baik, persaudaraan, rendah hati, dan kunjungan pastoral ke kring dan kampung.



Diskusi Kelompok


Tepat pkl. 15.00 para devosan berdoa di gereja, yaitu Doa Jam Kerahiman dilanjutkan dengan penerimaan Sakramen Tobat. Sementara menunggu giliran untuk pengakuan dosa, para devosan berdoa koronka. Bapa pengakuan yang melayani pengakuan dosa para devosan ini adalah Pastor Fidelis, Pr dan Pastor Vinsen, Pr. Rekoleksi ditutup dengan Perayaan Ekaristi, yang dipimpin oleh Pastor Vinsen, Pr. Misa hari ini bertepatan dengan peringatan wajib St. Maria Ratu. Dan Bacaan Injilnya pun pas sekali dengan spiritualitas Kerahiman Ilahi, yaitu menggambarkan Allah yang murah hati (Injil baca di sini). Allah yang murah hati digambarkan sebagai tuan yang tidak memperhitungkan seberapa banyak dan lamanya hambanya bekerja. Ia memberikan upah yang sama kepada semua pekerjanya, tanpa memandang lamanya mereka bekerja. Demikian juga halnya dengan pertobatan setiap orang. Allah tidak memandang siapa yang duluan bertobat, dan berapa lama ia sudah bertobat. Allah akan memberikan ganjaran yang sama kepada setiap orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya. Tetapi, sikap iri hati menghalangi manusia untuk mengalami kasih dan kerahiman Allah. Maka pesan Injil hari ini adalah “Buanglah sikap iri terhadap sesama yang sudah bertobat, dan senantiasalah bermurah hati, seperti Allah yang murah hati”, demikian yang disampaikan oleh Pastor Vinsen dalam homilinya.

Proficiat kepada para devosan Kerahiman Ilahi yang telah mengikuti rekoleksi ini dengan penuh semangat dan antusias. Semoga rahmat kerahiman ilahi yang telah diterima oleh devosan ini dapat mereka teruskan dalam karya hidup mereka sehari-hari untuk menjadi penyalur belas kasih Allah kepada sesama.


No comments:

Post a Comment