Wednesday 22 August 2018

PERJAMUAN SURGAWI DI ATAS BUMI


Kamis Biasa XX
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.

Perumpamaan Yesus ini bermaksud menjelaskan tentang Kerajaan Surga. Dengan menggunakan contoh perjamuan nikah, Yesus ingin mengatakan tentang perjamuan abadi di surga. Perjamuan surgawi itu sudah bisa kita rasakan sejak kita hidup di dunia, yakni melalui perjamuan Ekaristi. Namun, sudahkah kita menghadap Tuhan dalam keadaan yang layak dan pantas?



 Kelayakan ini bukan saja sekedar dari menggunakan pakaian yang layak dan pantas, tetapi lebih pada kelayakan hati dan pikiran kita untuk menghadap Tuhan. Apa yang tampak dari luar bisa jadi cerminan dari apa yang ada di dalam, tetapi juga bisa menjadi topeng yang menutupi apa yang ada di dalam diri kita. Maka, yang terpenting ketika kita menghadiri perjamuan kudus Tuhan ialah hati yang tulus dan pikiran yang fokus kepada Tuhan.

Jika hati kita tidak tulus dan pikiran kita tidak fokus, datang ke Gereja dengan rasa terpaksa, pengen cepat-cepat pulang, merasa bosan di gereja, pikiran kemana-mana, dengan demikian kita telah mencampakkan diri kita ke dalam “kegelapan yang paling gelap”. Itu adalah situasi di mana tidak ada Tuhan di sana, di sana juga tidak ada harapan, dan bahkan di sana tidak ada kehidupan!

Jika di dunia saja kita sudah tidak bisa menikmati perjamuan surgawi yang dihadirkan Tuhan bagi kita melalui Perayaan Ekaristi, bagaimana kelak kita bisa menikmati Perjamuan Abadi bersama Tuhan dalam Kerajaan Surga? Tentu saja mustahil terjadi! Sebab apa yang kita ikat di dunia akan terikat di surga, dan apa yang kita lepas di dunia, akan terlepas di surga.

Maka, marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan hati yang tulus dan pikiran yang fokus kepada Tuhan dalam perjamuan kudus. Mari kita serahkan seluruh diri kita hanya kepada Tuhan yang hadir dalam Sakramen Mahakudus. Mari kita menikmati kebersamaan dengan Tuhan ini untuk berdoa dan menerima anugerah terbesar yang Ia berikan kepada kita, yakni Tubuh dan Darah-Nya sendiri.

Semoga dengan menikmati perjamuan surgawi di atas bumi ini dalam keadaan yang layak dan pantas, kita diperkenankan pula untuk turut serta menikmati perjamuan abadi di surga bersama Allah dan para kudus-Nya. Amin. Mari kita hening sejenak untuk merenungkan sabda Tuhan.

No comments:

Post a Comment