Friday 24 January 2020

KATEKESE IMLEK


PEDOMAN INKULTURASI




Misa imlek merupakan bagian dari inkulturasi dalam liturgi. Maka perlu kiranya kita mengetahui pedoman utama dalam inkulturasi liturgi, sehingga tidak melanggar dasar-dasar liturgi, yang merupakan ibadat  ilahi yang penting dalam kehidupan iman kita. Berikut beberapa penyesuaian yang dapat dilakukan dalam melaksanakan inkulturasi:

(1)     Bahasa harus selalu menyatakan kebenaran iman, keagungan dan kesucian misteri yang dirayakan. Maka harus hati-hati menentukan unsur-unsur mana dalam bahasa umat yang layak dimasukkan ke dalam perayaan liturgi; harus dipertimbangkan cocok tidaknya menggunakan ungkapan-ungkapan dari agama-agama bukan Kristen.

(2)     Nyanyian harus bernafaskan Alkitab dan liturgi, serta memiliki mutu sastra yang indah. Bentuk musik, lagu, dan alat-alat musik dapat digunakan dalam ibadat, asal cocok dan sesuai dengan liturgi, keagungan gedung gereja, dan sungguh-sungguh membantu memantapkan penghayatan umat beriman.

(3)     Tatagerak dan sikap badan sedapat mungkin ada hubungannya dengan tata gerak dan sikap badan dari Alkitab. Segala bentuk tarian tradisional harus mengungkapkan sembah sujud, pujian, persembahan, permohonan seluruh umat, dan bukan sekedar pertunjukan belaka.

(4)     Kesenian berkaitan dengan dekorasi altar, busana, dan warna liturgi diberi kebebasan untuk mengungkapkan keindahannya, sejauh kesenian itu meningkatkan keindahan bangunan dan tata perayaan liturgi dengan memberinya penghargaan dan penghormatan sebagaimana mestinya.





Bdk. De Liturgia Romana et Inculturatione, art. 38-45.


RD. VINSENSIUS

Imam Diosesan Keuskupan Sanggau



No comments:

Post a Comment