Thursday 28 January 2021

KENABIAN DI ZAMAN SEKARANG

 (Hari Minggu Biasa IV: 31 Januari 2021)




Saudara-saudari terkasih, kita sering mendengar dan menyebut kata “NABI”. Tapi, apakah kita tahu apa artinya Nabi itu? Apa tugas dari seorang Nabi? Dan siapakah Nabi itu? Bacaan-bacaan suci pada hari ini mengajak kita untuk merenungkan secara mendalam tentang Kenabian, baik di zaman dahulu, maupun di zaman sekarang. 


Dalam Bacaan Pertama tadi, yang berasal dari zaman Perjanjian Lama, Allah telah bernubuat kepada Musa, bahwa Ia akan membangkitkan seorang nabi dari antara orang Israel. Allah akan menaruh Sabda-Nya ke dalam mulut Sang Nabi, sehingga Ia dapat mengatakan semua perintah Tuhan. Orang yang tidak mendengarkan perkataan Nabi itu akan dihukum oleh Tuhan. Sedangkan nabi-nabi palsu yang mengucapkan perkataan yang bukan dari Allah, dan yang berasal dari dewa-dewi atau dari pikirannya sendiri, harus dihukum mati!


Nubuat tentang kedatangan Nabi Yang Agung itu tergenapi secara sempurna dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Yesus juga menjalankan tugas dari seorang Nabi. 


Dalam Bacaan Injil tadi, kita telah mendengarkan, bahwa Yesus menjalankan tugas kenabian-Nya dengan mengajar di rumah ibadat di Kapernaum. Ia mengajar dengan penuh kuasa, sehingga orang kagum melihatnya. Bukan hanya itu! Dengan Sabda-Nya juga Ia dapat mengusir roh-roh jahat yang merasuki manusia. Roh jahat itu ketakutan di hadapan Yesus. Mereka takut dibinasakan oleh Yesus. Sekalipun mereka tahu bahwa Yesus adalah Yang Kudus dari Allah, tetapi mereka tidak percaya kepada-Nya. Hanya dengan mengatakan, “Diam, keluarlah dari dia!” Yesus mengusir roh jahat dari orang yang kerasukan itu. 


Memang kedatangan Yesus adalah membinasakan roh jahat dari muka bumi, dari pikiran, hati, jiwa, dan tubuh manusia. Kedatangan Yesus adalah Kedatangan Kerajaan Allah. 


Apakah tugas kenabian hanya sampai pada zaman Yesus saja? Tidak! Tugas kenabian itu tetap berlanjut sampai sekarang, dan bahkan sampai akhir zaman nanti. 


Dalam Bacaan Kedua kita telah mendengarkan nasihat Rasul Paulus, yang mengingatkan kita supaya jangan kuatir dalam hidup. Kita harus fokus dalam pekerjaan dan pelayanan kita sebagai murid-murid Kristus. Baik hidup sebagai selibater, maupun awam yang menikah (bekeluarga) harus sama-sama memusatkan perhatiannya kepada tanggung-jawabnya masing-masing. Artinya, harus berfokus pada panggilan hidup masing-masing. Tujuannya agar kita dapat melakukan perbuatan yang baik dan benar, dan dapat melayani Tuhan tanpa gangguan.  Dengan cara itu kita dapat menjalankan tugas kenabian kita masing-masing di zaman sekarang. 


RD. Vinsensius

Imam Diosesan Sanggau

No comments:

Post a Comment