Friday 21 September 2018

PEDOMAN SINGKAT UNTUK BERKOTBAH


Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.


Ada empat bagian Kotbah
1.        Pengantar
2.        Isi (Teologi)
3.        Penerapan (Profetis)
4.        Penutup
 
Misa Perdana di Paroki Kristus Raja Sosok

1.        Pengantar
Berfungsi untuk mempersiapkan umat supaya dapat memahami inti dari Kotbah yang akan disampaikan. Pengantar ini bisa berupa ilustrasi maupun cerita, yang dapat dipahami oleh umat, dapat dibayangkan, dan harus diambil dari contoh konkret yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:   Pengantar Homili Masa Biasa XXV Tahun B
“Kita semua dipanggil untuk menjadi seorang pemimpin, minimal menjadi pemimpin dalam rumah tangga masing-masing, sebab orang tua adalah pemimpin dan panutan bagi anak-anaknya. Dalam Gereja dan masyarakat kita juga dipanggil untuk menjadi pemimpin. Ada yang menjadi ketua kring, pemimpin umat, pengurus DPP, ketua RT, kepala desa, dan seterusnya. Namun, pertanyaannya: sudahkah kita mengetahui bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang baik dan sesuai dengan ajaran Yesus? Bacaan Injil hari ini menjadi inspirasi bagi kita untuk merenungkan apa artinya menjadi seorang pemimpin.”

2.        Isi (Teologi)
Bagian isi menjelaskan inti-inti dari Bacaan Injil dan Teologinya. Dalam satu kutipan Injil banyak tema yang bisa diangkat, namun sebaiknya hanya diambil satu tema saja, dan satu pesan yang ingin disampaikan kepada umat. Maka, untuk menyusun isi kotbah ini cari dahulu apa TEMA-nya, dan apa PESAN-nya. Ada banyak referensi yang dapat digunakan untuk menemukan tema dan pesan injil dari Buku Ruah, Buku-buku Homili, maupun artikel-artikel di internet yang ditulis oleh para pastor.
Berikut contoh dari tema-tema dan pesan yang bisa diambil dari Injil Lukas 4: 16-30:
Pilihan Tema:
a)      Penolakan terhadap Yesus
b)      Yesus menyatakan diri-Nya kepada orang-orang Nazaret
c)      Misi dan perutusan Yesus
d)     Ketidakpercayaan orang-orang Nazaret terhadap Yesus
Pesan Injil sesuai dengan tema di atas:
a)      Sebagai murid Yesus kita juga harus siap untuk ditolak, seperti Yesus sendiri ditolak oleh orang-orang sekampungnya.
b)      Kita diajak untuk menyadari bahwa Yesus juga menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Injil dan pengalaman hidup sehari-hari.
c)      Kita semua juga mengemban misi dan perutusan Yesus untuk membebaskan orang-orang dari penindasan dan mewartakan Kerajaan Allah.
d)     Kita semua diajak untuk percaya kepada Yesus dan tidak pernah menolak kehadiran Yesus dalam hidup kita.

3.      Penerapan (Profetis)
Bagian ini bertujuan untuk menerapkan Pesan Injil di atas dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagian ini merupakan suara kenabian (profetis) yang harus kita sampaikan kepada umat, supaya mereka tahu apa yang harus mereka perbuat berdasarkan Sabda Tuhan yang telah mereka dengarkan tadi. Maka, contoh-contoh konkret dalam kehidupan dapat kita gunakan dalam penerapan ini.
Contoh: Penerapan dari Pesan 1 di atas:
“Sebagaimana Yesus yang siap untuk ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya, karena Ia mewartakan Kerajaan Allah, demikian pula kita sebagai murid-murid-Nya harus selalu siap untuk ditolak, karena pewartaan dan teladan hidup kita sebagai orang Katolik. Bisa saja ketika kita mengatakan hal yang benar dan sesuai dengan Injil Kristus, orang-orang tidak percaya dan tidak bisa menerimanya. Perkataan kita ditolak oleh orang-orang lain. Namun, janganlah menyerah dan berputus asa, sebab bukan kita yang mereka tolak, tetapi Tuhan sendiri yang bersabda melalui diri kita,………(dan seterusnya)”

4.        Penutup
Bagian penutup ini bertujuan untuk menutup serangkaian kotbah kita. Bentuknya berupa ajakan untuk melaksanakan apa yang dikehendaki Tuhan melalui Sabda-Nya. Penutup ini hendaknya singkat, padat, dan jelas, serta merangkum pesan Injil yang sudah disampaikan tadi.
Contoh:   Penutup Homili Masa Biasa XXV Tahun B
“Marilah kita mohon rahmat Allah, agar kita semua bisa menjadi pemimpin yang melayani. Semoga kita mempunyai hati untuk melayani orang-orang yang kecil, miskin, sakit, dan tersingkir, sebab Yesus hadir dalam diri mereka. Jika kita menerima mereka, maka kita menerima Yesus. Hanya dengan demikian kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Yesus Sang Mesias, yang diutus Allah.”






No comments:

Post a Comment