Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.
Ada empat bagian
Kotbah
1.
Pengantar
2.
Isi (Teologi)
3.
Penerapan
(Profetis)
4.
Penutup
1.
Pengantar
Berfungsi untuk mempersiapkan
umat supaya dapat memahami inti dari Kotbah yang akan disampaikan. Pengantar
ini bisa berupa ilustrasi maupun cerita, yang dapat dipahami oleh umat, dapat
dibayangkan, dan harus diambil dari contoh konkret yang ada dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh: Pengantar Homili Masa Biasa XXV Tahun B
“Kita semua dipanggil untuk menjadi seorang pemimpin,
minimal menjadi pemimpin dalam rumah tangga masing-masing, sebab orang tua
adalah pemimpin dan panutan bagi anak-anaknya. Dalam Gereja dan masyarakat kita
juga dipanggil untuk menjadi pemimpin. Ada yang menjadi ketua kring, pemimpin
umat, pengurus DPP, ketua RT, kepala desa, dan seterusnya. Namun,
pertanyaannya: sudahkah kita mengetahui bagaimana seharusnya menjadi pemimpin
yang baik dan sesuai dengan ajaran Yesus? Bacaan Injil hari ini menjadi
inspirasi bagi kita untuk merenungkan apa artinya menjadi seorang pemimpin.”
2.
Isi (Teologi)
Bagian isi
menjelaskan inti-inti dari Bacaan Injil dan Teologinya. Dalam satu kutipan
Injil banyak tema yang bisa diangkat, namun sebaiknya hanya diambil satu tema
saja, dan satu pesan yang ingin disampaikan kepada umat. Maka, untuk menyusun
isi kotbah ini cari dahulu apa TEMA-nya, dan apa PESAN-nya. Ada banyak
referensi yang dapat digunakan untuk menemukan tema dan pesan injil dari Buku
Ruah, Buku-buku Homili, maupun artikel-artikel di internet yang ditulis oleh
para pastor.
Berikut contoh
dari tema-tema dan pesan yang bisa diambil dari Injil Lukas 4: 16-30:
Pilihan Tema:
a)
Penolakan terhadap
Yesus
b)
Yesus menyatakan
diri-Nya kepada orang-orang Nazaret
c)
Misi dan
perutusan Yesus
d)
Ketidakpercayaan
orang-orang Nazaret terhadap Yesus
Pesan Injil sesuai dengan tema di atas:
a)
Sebagai murid
Yesus kita juga harus siap untuk ditolak, seperti Yesus sendiri ditolak oleh orang-orang
sekampungnya.
b)
Kita diajak
untuk menyadari bahwa Yesus juga menyatakan diri-Nya kepada kita melalui Injil
dan pengalaman hidup sehari-hari.
c)
Kita semua juga
mengemban misi dan perutusan Yesus untuk membebaskan orang-orang dari
penindasan dan mewartakan Kerajaan Allah.
d)
Kita semua
diajak untuk percaya kepada Yesus dan tidak pernah menolak kehadiran Yesus
dalam hidup kita.
3.
Penerapan (Profetis)
Bagian ini
bertujuan untuk menerapkan Pesan Injil di atas dalam kehidupan kita
sehari-hari. Bagian ini merupakan suara kenabian (profetis) yang harus kita
sampaikan kepada umat, supaya mereka tahu apa yang harus mereka perbuat
berdasarkan Sabda Tuhan yang telah mereka dengarkan tadi. Maka, contoh-contoh
konkret dalam kehidupan dapat kita gunakan dalam penerapan ini.
Contoh: Penerapan dari Pesan 1 di atas:
“Sebagaimana Yesus yang siap
untuk ditolak oleh orang-orang sekampung-Nya, karena Ia mewartakan Kerajaan
Allah, demikian pula kita sebagai murid-murid-Nya harus selalu siap untuk
ditolak, karena pewartaan dan teladan hidup kita sebagai orang Katolik. Bisa saja
ketika kita mengatakan hal yang benar dan sesuai dengan Injil Kristus,
orang-orang tidak percaya dan tidak bisa menerimanya. Perkataan kita ditolak
oleh orang-orang lain. Namun, janganlah menyerah dan berputus asa, sebab bukan
kita yang mereka tolak, tetapi Tuhan sendiri yang bersabda melalui diri kita,………(dan seterusnya)”
4.
Penutup
Bagian penutup
ini bertujuan untuk menutup serangkaian kotbah kita. Bentuknya berupa ajakan
untuk melaksanakan apa yang dikehendaki Tuhan melalui Sabda-Nya. Penutup ini
hendaknya singkat, padat, dan jelas, serta merangkum pesan Injil yang sudah
disampaikan tadi.
Contoh: Penutup Homili Masa Biasa XXV Tahun B
“Marilah kita mohon rahmat Allah, agar kita semua
bisa menjadi pemimpin yang melayani. Semoga kita mempunyai hati untuk melayani
orang-orang yang kecil, miskin, sakit, dan tersingkir, sebab Yesus hadir dalam
diri mereka. Jika kita menerima mereka, maka kita menerima Yesus. Hanya dengan
demikian kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Yesus Sang Mesias, yang diutus
Allah.”
No comments:
Post a Comment