Oleh: Pastor Vinsensius, Pr
Baptis Dewasa
Pembaptisan
orang dewasa dapat dilaksanakan setelah katekumen menyelesaikan semua pelajaran
katekumennya. Hal penting yang perlu juga diperhatikan ialah pemilihan nama
baptis. Gereja mengajarkan, “Hendaknya
orangtua, wali baptis dan Pastor Paroki menjaga agar jangan memberikan nama
yang asing dari citarasa kristiani.”[1] Maka
dari itu, nama baptis harus menggunakan nama-nama orang kudus (santo-santa),
sebab nama baptis mempunyai nilai rohani, yakni supaya orang yang dibaptis
tersebut dapat meneladani teladan hidup dari orang kudus yang namanya digunakan
oleh orang tersebut, dan orang kudus itu sendiri akan menjadi pelindung bagi
dirinya, yakni sebagai sahabat yang senantiasa mendoakannya dari surga.[2] Nama baptis ini dapat dicari di buku Doa-Ku,
atau buku-buku tentang Orang Kudus.
Pembaptisan
ini dapat dilakukan di dalam Perayaan Ekaristi, maupun Ibadat Sabda oleh Imam/
Diakon. Adapun peralatan liturgi yang perlu disiapkan, antara lain: air baptis,
minyak krisma, lilin baptis untuk calon baptis, kain putih, dan lilin Paskah.[3]
Pembaptisan dewasa bisa
sekaligus menerima Komuni Pertama jika orang yang bersangkutan tidak terkena
halangan Komuni. Adapun halangan komuni tersebut antara lain:
a) Halangan
Usia. Jika orang
tersebut belum cukup umur (masih belasan tahun), maka dia harus terlebih dahulu
mengikuti pelajaran persiapan Komuni Pertama.
b) Halangan
Perkawinan. Jika orang
tersebut sudah menikah secara adat/ di luar Gereja Katolik, maka dia terhalang
untuk menerima Komuni. Dia harus terlebih dahulu merehap perkawinannya baru
bisa menerima Komuni Kudus.
Dengan demikian, baptisan
dewasa yang bisa sekaligus menerima Komuni Pertama adalah mereka yang sudah
dewasa secara umur (20 tahun ke atas), dan jika sudah menikah, status
perkawinannya harus sudah sah secara Gereja Katolik atau sudah menerima
Sakramen Perkawinan.
Setelah
dibaptis data orang yang sudah dibaptis tersebut harus segera dicatat dalam
Buku Baptis (Liber Baptizatorum)[4],
Kartu Tik, dan Buku Keluarga (apabila
ia berasal dari keluarga katolik). Dari pihak orang yang sudah dibaptis harus
segera mengurus Kartu Baptis. Kartu Baptis ini berguna seperti KTP, yaitu
sebagai kartu identitas orang Katolik. Kartu ini berguna untuk mengurus Surat
Baptis atau Buku Keluarga.
Bersambung .........