Saturday 26 January 2019

TAATI HUKUM atau DIHUKUM


 (Hari Minggu Biasa III: 27 Januari 2019)
[Bacaan I: Neh. 8:3-5a, 6-7, 9-11; Bacaan Injil: Luk. 1:1-4, 4:14-21]
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.

 
Pada hari ini digenapilah nas tadi sewaktu kamu mendengarkannya
 
Saudara-saudari terkasih, penghormatan yang tinggi terhadap Hukum Taurat tampak dalam diri orang-orang Yahudi dalam bacaan pertama tadi. Ketika imam Ezra membacakan Kitab Taurat itu, semua orang mendengarkannya dengan penuh perhatian. Sebagai bentuk penghormatan yang tinggi terhadap Hukum Taurat, mereka berdiri saat imam membacakan Kitab tersebut. Dan bahkan mereka sampai menangis saat Hukum Taurat tersebut dibacakan. Namun, imam Ezra menegur mereka supaya jangan berduka dan menangis, melainkan harus bersukacita dan bergembira, sebab Hukum Taurat itu adalah anugerah dari Tuhan bagi mereka. Mereka harus menjadikannya pedoman hidup dan bukan sebagai beban hidup!

Apa yang tertulis di dalam Hukum Taurat tergenapi ketika Yesus hadir di dunia. Melalui pengajaran-Nya di hadapan semua orang di dalam rumah ibadat, Yesus ingin menyatakan misi perutusan-Nya di dunia, yaitu menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, dan memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang. Kabar gembira yang tertulis di dalam Kitab Nabi Yesaya ini digenapi oleh Yesus melalui karya keselamatan yang Ia kerjakan di dunia ini.

Saudara-saudari terkasih, kita sudah sering mendengarkan dan membaca Kitab Suci. Namun, pertanyaannya: seberapakah hormat kita terhadap Sabda Tuhan yang dibacakan ini? Apakah kita fokus ketika mendengarkan Sabda Tuhan? Ataukah kita malah sibuk dengan diri kita sendiri, entah dengan melamun atau berbicara dengan teman? Bacaan-bacaan suci pada hari ini menjadi teguran bagi kita untuk lebih menghormati Hukum Tuhan yang tertulis dalam Kitab Suci.

Penghormatan yang tinggi harus kita berikan kepada Sabda Tuhan yang menjadi pedoman bagi hidup kita. Sabda Tuhan itulah yang menjadi Hukum bagi kita, karena di dalamnya termuat aturan-aturan hidup, segala perintah-perintah dan larangan-larangan dari Tuhan. Bagaimana kita bisa menggenapi dan melaksanakan Hukum ini jika kita tidak pernah menghormati Hukum ini? Penghormatan terhadap Hukum Tuhan dapat kita berikan dengan memberikan perhatian yang penuh, saat Sabda Tuhan dibacakan sewaktu ibadat dan misa. Hanya dengan cara ini kita bisa mengetahui Hukum Tuhan, yang harus kita taati dan laksanakan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sebagaimana Yesus menggenapi apa yang tertulis di dalam Kitab Suci, kita semua pun dipanggil untuk menggenapi dan melaksanakan apa yang tertulis di dalam Kitab Suci. Kita bisa menggenapi Sabda Tuhan, jika kita mau menerima Sabda ini dengan penuh iman, dengan mengamini Sabda Tuhan, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Sabda Tuhan inilah yang menjadi Hukum bagi kita, karena di dalamnya termuat berbagai aturan hidup dan pedoman hidup, agar kita tidak tersesat dan jatuh ke dalam dosa. Maka, pilihan kita hanya dua: Apakah kita mau menaati Hukum atau mau dihukum? Jika kita mau menaati Hukum Tuhan, maka Hukum itu akan menjadi pedoman hidup dan bukan beban hidup, sehingga hidup kita akan menjadi lebih baik dan bermakna. Tetapi jika kita lebih memilih untuk dihukum dengan tidak mau taat kepada Hukum Tuhan, maka Hukum itu akan berubah menjadi hukuman bagi diri kita. Kita akan tetap hidup di bawah hukuman dan dosa, yang pastinya akan membuat jiwa kita tersiksa dan menderita selamanya.

Marilah kita mohon bantuan rahmat Allah, agar kita senantiasa menghormati Hukum Tuhan yang membebaskan kita dari segala belenggu dosa dan hukuman, dan semoga semakin hari kita semakin taat kepada Hukum Tuhan dan melaksanakannya di dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita bisa memperoleh rahmat keselamatan yang berasal dari Allah.