Saturday 27 April 2019

KEBANGKITAN DAN KERAHIMAN


(Hari Minggu Paskah II: 28 April 2019)
 Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.



Saudara-saudari terkasih, pada hari ini kita masih dalam suasana Paskah. Kita telah memasuki Hari Minggu Paskah II. Pada hari Minggu Paskah II ini kita juga merayakan Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Maka, ada dua tema yang patut kita renungkan pada hari ini, yaitu Kebangkitan Tuhan dan Kerahiman Ilahi. Apa hubungan dari kedua peristiwa ini?

Bacaan Suci pada hari secara jelas mewartakan kepada kita Kabar tentang Kebangkitan Tuhan. Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada para murid. Walaupun semua pintu terkunci rapat, pada waktu para murid berkumpul dalam ketakutan, namun Tuhan Yesus tiba-tiba hadir dan menampakkan diri kepada mereka. Yesus yang bangkit tidak dapat dibatasi lagi oleh ruang dan waktu. Ia dapat hadir kapan saja, dan di mana saja, tanpa dibatasi lagi oleh apapun yang bersifat duniawi/ fisik.

Penampakan Yesus ini merupakan bukti yang kuat dan konkret, bahwa Yesus telah bangkit. Makam kosong tidak dapat berbicara apa-apa. Makam kosong hanya menjadi saksi bisu dari kebangkitan Yesus. Bahkan, makam kosong menjadi bahan bagi orang-orang Yahudi untuk menyebarkan kabar hoax, bahwa jenazah Yesus sudah dicuri oleh murid-murid-Nya. Namun, penampakan Yesus sungguh-sungguh meyakinkan para murid, bahwa Yesus sudah bangkit! Yesus yang bangkit tampak secara nyata di hadapan para murid-Nya. Ia dapat berbicara dengan mereka, dan menunjukkan bekas-bekas luka di tangan, kaki, dan lambung-Nya. Semuanya itu bertujuan untuk meneguhkan iman para murid, bahwa Yesus sudah menang atas kematian dan dosa. Kebangkitan Yesus dari kematian membuktikan, bahwa Yesus adalah Allah yang hidup.

Kebangkitan Yesus adalah inti dan dasar dari iman kita. Rasul Paulus mengatakan, jika Kristus tidak bangkit, sia-sialah iman kita, dan kita masih hidup dalam dosa! (bdk. 1Kor 15:17). Ada hubungan yang erat antara kebangkitan Yesus dengan penebusan dosa. Hal ini tampak sekali dalam bacaan Injil hari ini. Yesus yang bangkit telah menampakkan diri kepada para murid. Ketika menampakkan diri kepada para murid, Yesus langsung memberikan kuasa Roh Kudus kepada mereka untuk mengampuni dosa. Yesus menghembusi para murid dengan Roh Kudus dan bersabda, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh. 20:22-23)

Kuasa pengampunan dosa telah diberikan Yesus kepada para murid-Nya, dan juga para penggantinya pada zaman sekarang, yaitu para Uskup dan para imam. Kuasa pengampunan ini menjadi buah pertama dari kebangkitan Yesus. Yesus yang bangkit telah memberikan kuasa pengampunan itu kepada para murid-Nya. Inilah salah satu bukti dari kerahiman Allah. Yesus menampakkan wajah Allah yang Maharahim, yang mau mengampuni dosa-dosa manusia.

Saudara-saudari terkasih, kita semua dipanggil untuk mewartakan kerahiman Allah melalui cara hidup kita masing-masing. Allah yang Maharahim mau mengampuni dosa-dosa manusia, dan bahkan kuasa pengampuan iu telah diberikan kepada manusia. Maka, kita semua juga diutus oleh Yesus yang bangkit untuk mewartakan pengampunan, dengan saling mengampuni. Allah yang Maharahim telah mengampuni dosa-dosa kita. Maka, kita juga harus mengampuni sesama yang bersalah kepada kita. Kita harus menjadi laskar-laskar kerahiman Allah, yang selalu siap mengampuni dan memaafkan siapa saja yang bersalah kepada kita. Dengan demikian, kita bisa menampakkan wajah Yesus yang Maharahim dalam kehidupan kita sehari-hari.





















No comments:

Post a Comment