Friday 15 May 2020

JANJI TUHAN BUKAN PHP


(Hari Minggu Paskah VI: 
17 Mei 2020)




Tentu saja kita sering berjanji kepada orang lain, atau bahkan berjanji kepada Tuhan. Tetapi sering juga kita mengingkari janji itu. Kita tidak menepati janji itu, tidak setia kepada janji itu, dan mengabaikan, dan bahkan dengan sengaja melanggarnya. Dalam bahasa zaman now tindakan ini disebut PHP (Pemberi harapan palsu). Inilah kelemahan dari manusia. Tidaklah demikian dengan Tuhan. Tuhan tidak pernah PHP. Tuhan selalu setia dengan janji-Nya dan pasti menepati apa yang pernah dikatakan-Nya kepada manusia. Bacaan Suci hari ini menampakkan kepada kita janji Allah dan penggenapan-Nya dalam diri Yesus dan para rasul-Nya.

Dalam Bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus berjanji kepada para rasul, bahwa Ia akan mengutus seorang Penolong lain, yaitu Roh Kebenaran, supaya menyertai mereka selama-lamanya. Sebentar lagi mereka tidak akan melihat Yesus secara fisik, sebab Ia akan wafat, bangkit, dan naik ke surga. Tetapi, Roh Kudus itulah yang akan menyertai para murid yang masih ada di dunia. Bagaimana syaratnya agar mereka dapat menerima Roh Kudus itu?

Sebelum Yesus mengucapkan janji ini, Ia memberikan perintah kepada para murid, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintahku.” Kasih kepada Yesus dan ketaatan kepada-Nya menjadi dua hal yang saling berkaitan satu sama lain, dan tak terpisahkan. Jika kita mengatakan “Aku cinta Yesus”, maka kita juga harus taat kepada Yesus, dengan melakukan semua perintah dan ajaran-Nya. Jika kita tidak taat kepada Yesus, maka cinta itu hanyalah gombalan belaka, cinta palsu yang hanya ada di bibir saja. Bukan cinta yang sejati. Cinta yang sejati harus diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu ketaatan yang murni.

Kita harus memegang perintah Yesus dan melakukannya, jika kita sungguh-sungguh mengasihi Yesus. Dengan demikian, kita akan dikasihi oleh Allah Bapa di surga dan Tuhan Yesus sendiri, dan Tuhan Yesus akan menyatakan diri-Nya kepada kita.

Pernyataan diri Yesus tampak nyata dalam pengalaman para rasul sebagaimana telah kita dengarkan dalam Bacaan Pertama. Diakon Filipus memperoleh keberhasilan dalam pewartaan Injil di Samaria. Banyak orang yang dibaptis dan percaya kepada Yesus. Sebenarnya, ini bukanlah tindakan Filipus sebagai manusia, tetapi karya keselamatan Yesus sendiri melalui perantaraan para murid-Nya. Demikian pula, mukjizat yang ia adakan dan pencurahan Roh Kudus yang diberikan lewat penumpangan tangan para rasul, semuanya itu dilakukan “dalam pribadi Kristus dan atas nama Kristus sendiri, demi kemuliaan Allah yang semakin besar” (in persona Christi, ad majorem Dei gloriam).

Maka, marilah kita senantiasa berpegang pada pengharapan yang Tuhan berikan kepada kita. Apalagi menjelang perayaan kenaikan Tuhan dan Pentakosta ini, kita berharap akan menerima karunia-karunia Roh Kudus yang kita butuhkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat mempertanggungjawabkan iman kita di hadapan semua orang, dengan cara hidup kita yang baik, sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasul Petrus dalam Bacaan Kedua. Kita harus mewartakan Yesus dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya karena hidupmu yang saleh dalam Kristus menjadi kesaksian akan Kristus bagi semua orang.

RD. VINSENSIUS

Imam Diosesan Keuskupan Sanggau








No comments:

Post a Comment