Thursday 22 November 2018

YESUS RAJA KEBENARAN


 (Hari Raya Kristus Raja: 25 November 2018)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.
PENGANTAR

Pada zaman sekarang kebenaran menjadi sesuatu yang mahal dan langka. Dan bahkan kebenaran hampir disingkirkan dari dunia, karena dunia lebih mengutamakan kebohongan, manipulasi, dan kepalsuan. Media massa pun ikut-ikutan menjadi pewarta kebohongan, dengan berita hoax yang merajalela di mana-mana. Belum lagi kita berbicara tentang politik saat ini, yang penuh dengan kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok. Akibatnya, siapa yang mewartakan kebenaran akan dijauhi, dikucilkan, disalahkan, dan dihukum! Sama seperti Yesus yang diadili, dan dijatuhi hukuman mati, karena mewartakan kebenaran yang berasal dari Allah.

Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini!


TEOLOGI

Injil hari ini agak bernuansa politik. Yesus diadili di hadapan Pilatus dengan tuduhan, bahwa Yesus adalah raja orang Yahudi. Di sini terjadi perdebatan yang cukup rumit, karena adanya perbedaan pandangan tentang raja. Dalam pikiran Pilatus, raja yang dimaksud oleh dia adalah raja politik. Sedangkan raja yang Yesus maksud itu sama sekali bukan raja politik. Mari kita mendalami kisah pengadilan ini tahap demi tahap.

Pengadilan Yesus dimulai dengan suatu pertanyaan dari Pilatus kepada Yesus: “Apakah Engkau Raja orang Yahudi?” Yesus tidak mau langsung menjawab pertanyaan ini, karena Yesus tahu, bahwa konsep raja yang ada di dalam pikiran Pilatus adalah raja politik, raja duniawi. Maka, Yesus ingin memastikan terlebih dahulu siapa yang mengatakan hal itu. Siapa tahu ada orang lain yang memiliki pandangan yang berbeda dengan Pilatus, dan bukan pandangan politis. Namun, Pilatus tidak mau jujur mengatakannya. Ia malah mengalihkan pembicaraan dengan bertanya balik kepada Yesus, apa yang Yesus lakukan sehingga orang-orang Yahudi menyerahkan Dia kepada Pilatus untuk dihukum mati?

Mendapat pertanyaan seperti ini, Yesus tidak mau tuduh-menuduh. Dengan terus terang Yesus mengatakan, bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan Yesus berasal dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Nya sudah melawan, supaya Ia tidak diserahkan kepada orang Yahudi. Dengan tegas Yesus mengatakan, bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Kerajaan Yesus bukan kerajaan duniawi, atau pemerintahan politik. Dengan demikian Yesus bukanlah raja duniawi atau raja politik!

Walaupun Yesus sudah dengan jelas mengatakan siapa sebenarnya diri-Nya, Pilatus masih belum mengerti apa arti raja yang dimaksud oleh Yesus. Dia masih kembali bertanya hal yang sama. Pilatus membutuhkan jawaban yang tegas dari Yesus, yang mengatakan bahwa Akulah raja. Maka, Yesus pun mengatakan bahwa Dia memang Raja. Namun bukan sembarang raja. Dia adalah raja yang datang ke dunia untuk mewartakan kebenaran. Yesus-lah Raja Kebenaran. Siapa saja yang berasal dari kebenaran, pasti akan mendengarkan Dia.

PROFETIS

Pada zaman sekarang kita sudah sangat sulit untuk menemukan kebenaran. Orang-orang lebih suka akan kebohongan. Media massa pun sering menjadi pewarta kebohongan (hoax). Banyak orang hidup dalam kepalsuan dan kebohongan, dan menjauhi kebenaran. Orang-orang lebih mengutamakan kepentingan daripada kebenaran.

Dalam Injil hari ini Yesus telah menyatakan diri-Nya, bahwa Dia adalah Raja Kebenaran. Kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini, tetapi berasal dari surga. Yesus  datang ke dunia ini untuk mewartakan kebenaran. Siapa saja yang berasal dari kebenaran akan mendengarkan perkataan Yesus, Sang Raja Kebenaran.

Di hadapan kita ditawarkan dua pilihan: Apakah kita mau menjadi warga Kerajaan Allah atau semata-mata warga kerajaan dunia? Nilai-nilai mana yang mau kita hidupi? Nilai-nilai Kerajaan Allah atau nilai-nilai kerajaan dunia? Dunia menawarkan segala kenikmatan, yang dibaliknya ada kebohongan dan kepalsuan, sebab semuanya itu hanya bersifat sementara dan sesaat saja! Namun, Allah menawarkan kepada kita kedamaian di bumi dan keselamatan abadi di surga, dan semuanya itu adalah sungguh-sungguh benar, karena berasal dari Yesus sendiri, Sang Raja Kebenaran.

Jika kita memilih untuk menjadi warga Kerajaan Kristus, maka kita harus membiarkan Kristus meraja dalam hidup kita. Kita harus membiarkan Kristus memimpin hidup kita, dan menjadi Raja dalam hidup kita. Dan kita pun harus selalu mengutamakan kebenaran dalam hidup kita, dan bukannya kebohongan dan kepentingan diri kita sendiri. Jika kita sungguh-sungguh mengutamakan kebenaran, maka kita akan mendengarkan perintah Yesus, sebab Yesus datang untuk mewartakan kebenaran di dunia ini.

Maka, marilah saudara-saudari kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan Yesus, Raja semesta alam. Kita berdoa, semoga Yesus selalu meraja di hati kita, di dalam hidup kita sehari-hari. Kita mohon kekuatan dan bantuan rahmat dari Allah, agar kita dapat menjadi pewarta kebenaran di tengah-tengah dunia ini. Dan semoga kita hanya taat kepada Yesus, Raja kita, sehingga hidup kita semakin hari semakin dipenuhi dengan kedamaian, sukacita, dan kebenaran.

Download Aplikasi Tata Compusindo Android disini

Baca Juga Perayaan HUT Paroki Ke-63 disini

1 comment: