(Hari Raya Kristus Raja: 25 November 2018)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.
PENGANTAR
Pada zaman sekarang kebenaran menjadi sesuatu yang mahal dan langka. Dan bahkan
kebenaran hampir disingkirkan dari dunia, karena dunia lebih mengutamakan
kebohongan, manipulasi, dan kepalsuan. Media massa pun ikut-ikutan menjadi
pewarta kebohongan, dengan berita hoax
yang merajalela di mana-mana. Belum lagi kita berbicara tentang politik saat
ini, yang penuh dengan kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok. Akibatnya,
siapa yang mewartakan kebenaran akan dijauhi, dikucilkan, disalahkan, dan
dihukum! Sama seperti Yesus yang diadili, dan dijatuhi hukuman mati, karena
mewartakan kebenaran yang berasal dari Allah.
Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! |
TEOLOGI
Injil hari ini agak bernuansa politik. Yesus diadili di hadapan Pilatus
dengan tuduhan, bahwa Yesus adalah raja orang Yahudi. Di sini terjadi
perdebatan yang cukup rumit, karena adanya perbedaan pandangan tentang raja. Dalam
pikiran Pilatus, raja yang dimaksud oleh dia adalah raja politik. Sedangkan
raja yang Yesus maksud itu sama sekali bukan raja politik. Mari kita mendalami
kisah pengadilan ini tahap demi tahap.
Pengadilan Yesus dimulai dengan suatu pertanyaan dari Pilatus kepada
Yesus: “Apakah Engkau Raja orang Yahudi?”
Yesus tidak mau langsung menjawab pertanyaan ini, karena Yesus tahu, bahwa
konsep raja yang ada di dalam pikiran Pilatus adalah raja politik, raja
duniawi. Maka, Yesus ingin memastikan terlebih dahulu siapa yang mengatakan hal
itu. Siapa tahu ada orang lain yang memiliki pandangan yang berbeda dengan
Pilatus, dan bukan pandangan politis. Namun, Pilatus tidak mau jujur
mengatakannya. Ia malah mengalihkan pembicaraan dengan bertanya balik kepada
Yesus, apa yang Yesus lakukan sehingga orang-orang Yahudi menyerahkan Dia
kepada Pilatus untuk dihukum mati?
Mendapat pertanyaan seperti ini, Yesus tidak mau tuduh-menuduh. Dengan terus
terang Yesus mengatakan, bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan
Yesus berasal dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Nya sudah melawan, supaya Ia
tidak diserahkan kepada orang Yahudi. Dengan tegas Yesus mengatakan, bahwa
Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Kerajaan Yesus bukan kerajaan duniawi, atau
pemerintahan politik. Dengan demikian Yesus bukanlah raja duniawi atau raja
politik!
Walaupun Yesus sudah dengan jelas mengatakan siapa sebenarnya diri-Nya,
Pilatus masih belum mengerti apa arti raja yang dimaksud oleh Yesus. Dia masih
kembali bertanya hal yang sama. Pilatus membutuhkan jawaban yang tegas dari
Yesus, yang mengatakan bahwa Akulah raja. Maka, Yesus pun mengatakan bahwa Dia
memang Raja. Namun bukan sembarang raja. Dia adalah raja yang datang ke dunia
untuk mewartakan kebenaran. Yesus-lah Raja Kebenaran. Siapa saja yang berasal
dari kebenaran, pasti akan mendengarkan Dia.
PROFETIS
Pada zaman sekarang kita sudah sangat sulit untuk menemukan kebenaran. Orang-orang
lebih suka akan kebohongan. Media massa pun sering menjadi pewarta kebohongan (hoax). Banyak orang hidup dalam
kepalsuan dan kebohongan, dan menjauhi kebenaran. Orang-orang lebih
mengutamakan kepentingan daripada kebenaran.
Dalam Injil hari ini Yesus telah menyatakan diri-Nya, bahwa Dia adalah
Raja Kebenaran. Kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini, tetapi berasal dari
surga. Yesus datang ke dunia ini untuk
mewartakan kebenaran. Siapa saja yang berasal dari kebenaran akan mendengarkan
perkataan Yesus, Sang Raja Kebenaran.
Di hadapan kita ditawarkan dua pilihan: Apakah kita mau menjadi warga
Kerajaan Allah atau semata-mata warga kerajaan dunia? Nilai-nilai mana yang mau
kita hidupi? Nilai-nilai Kerajaan Allah atau nilai-nilai kerajaan dunia? Dunia menawarkan
segala kenikmatan, yang dibaliknya ada kebohongan dan kepalsuan, sebab semuanya
itu hanya bersifat sementara dan sesaat saja! Namun, Allah menawarkan kepada
kita kedamaian di bumi dan keselamatan abadi di surga, dan semuanya itu adalah
sungguh-sungguh benar, karena berasal dari Yesus sendiri, Sang Raja Kebenaran.
Jika kita memilih untuk menjadi warga Kerajaan Kristus, maka kita harus
membiarkan Kristus meraja dalam hidup kita. Kita harus membiarkan Kristus
memimpin hidup kita, dan menjadi Raja dalam hidup kita. Dan kita pun harus
selalu mengutamakan kebenaran dalam hidup kita, dan bukannya kebohongan dan
kepentingan diri kita sendiri. Jika kita sungguh-sungguh mengutamakan
kebenaran, maka kita akan mendengarkan perintah Yesus, sebab Yesus datang untuk
mewartakan kebenaran di dunia ini.
Maka, marilah saudara-saudari kita menyerahkan seluruh hidup kita kepada
Tuhan Yesus, Raja semesta alam. Kita berdoa, semoga Yesus selalu meraja di hati
kita, di dalam hidup kita sehari-hari. Kita mohon kekuatan dan bantuan rahmat
dari Allah, agar kita dapat menjadi pewarta kebenaran di tengah-tengah dunia
ini. Dan semoga kita hanya taat kepada Yesus, Raja kita, sehingga hidup kita
semakin hari semakin dipenuhi dengan kedamaian, sukacita, dan kebenaran.
Download Aplikasi Tata Compusindo Android disini
Baca Juga Perayaan HUT Paroki Ke-63 disini
Thank you very much
ReplyDelete