Wednesday 12 December 2018

KEGEMBIRAAN MENANTIKAN KEDATANGAN TUHAN


 (Hari Minggu Adven III: 16 Desember 2018)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.

PENGANTAR
Kita telah memasuki Minggu Adven III, yang sering disebut sebagai Minggu Gaudete (Kegembiraan). Ada suatu kegembiraan dalam hati kita, karena Hari Raya Kelahiran Sang Juru selamat kita, Yesus Kristus, sudah semakin mendekat. Namun, kegembiraan itu tidak boleh menjadi euphoria. Kegembiraan yang ada dalam hati kita harus diimbangi dengan semangat tobat yang tetap kita hayati sepanjang masa Adven ini. Maka, warta pertobatan yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis tetaplah berlaku bagi kita pada hari Minggu Adven ini.

Kondisi Sungai Yordan sekarang

TEOLOGI

Injil hari ini menampilkan kembali tokoh Yohanes Pembaptis yang menyerukan pertobatan demi pengampunan dosa. Secara konkret Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa pertobatan itu berarti memperhatikan orang yang menderita kekurangan dan tidak memeras orang lain dengan berbagai cara. Maka, buah-buah dari pertobatan itu jelas, yaitu tumbuhnya kepedulian kepada sesama yang berkekurangan dan berhentinya segala macam penindasan dan kekerasan yang menyebabkan penderitaan bagi orang lain.  

Pertobatan ini menjadi suatu jalan untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Orang-orang Yahudi menyangka bahwa Yohanes Pembaptis-lah Mesias yang diutus Allah itu. Namun, Yohanes Pembaptis dengan terus terang mengatakan, bahwa dia bukanlah Sang Mesias yang dinantikan itu. Sang Mesias yang dinantikan itu akan segera datang, dan Ia lebih berkuasa daripada Yohanes Pembaptis. Dia akan membaptis dengan Roh Kudus dan api. Dengan demikian, Yohanes Pembaptis mewartakan kedatangan Yesus yang pertama kalinya ke dunia ini.

PROFETIS

Pertobatan demi pengampunan dosa yang menjadi jalan untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus, haruslah menjadi nyata dalam hidup kita. Pertobatan itu akan menjadi nyata jika ada perubahan dari sikap hidup kita yang buruk dan jahat menjadi baik dan benar di hadapan Allah. Kepedulian kepada sesama menjaid point utama dalam pertobatan ini. Kita bisa peduli kepada sesama, jika kita mampu mengalahkan egoisme diri kita, dan menghilangkan kecurangan-kecurangan yang hanya menguntungkan diri kita sendiri, tetapi merugikan orang lain.

Semua perbuatan tobat yang kita lakukan itu haruslah kita lakukan dengan gembira, dan bukan dengan terpaksa. Itulah cara yang tepat untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang akan kita rayakan pada Hari Raya Natal nanti. Natal bukan sekedar asesoris, makanan, minuman, pakaian, dan lagu-lagu saja. Tetapi Natal akan bermakna jika kita mempersiapkan diri kita dengan semangat pertobatan. Jika kita sungguh-sungguh bertobat, dan menjadi pribadi yang lebih baik selama masa Adven ini, maka itulah kegembiraan Natal yang sebenarnya.

Marilah, kita berusaha untuk mengamalkan pertobatan dalam hidup kita. Mari kita mengoreksi diri kita, bagaimana sikap hidup kita selama ini terhadap sesama, dan apa perbuatan dosa yang masih melekat dan mengikat diri kita? Mari kita mengembangkan sikap kepedulian kepada sesama, dan semangat menolong sesama dengan penuh kegembiraan.

Dan marilah kita mohon rahmat Allah, agar kita dapat melepaskan semua keterikatan kita akan dosa-dosa itu, dan kekuatan untuk dapat merubah sikap hidup kita menjadi lebih baik dan berkenan di hati Allah. Sakramen Tobat menjadi sarana yang efektif bagi kita untuk bertobat dan memulai cara hidup yang baru, yang sesuai dengan kehendak Allah. Maka, marilah selama Masa Adven ini kita memohon ampun kepada Allah dengan mengaku dosa di hadapan imam. Dengan demikian, dosa kita akan dihapuskan, dan kita bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk merayakan Hari Raya Kelahiran Tuhan kita, Yesus Kristus. 

No comments:

Post a Comment