(Hari Minggu Adven II: 9 Desember 2018)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.
PENGANTAR
Minggu Adven I dan II disebut sebagai Adven eskatologis, karena bertujuan
untuk mengarahkan hati kita, agar dengan penuh harapan, kita dapat menantikan
kedatangan Tuhan pada akhir zaman. Maka, permenungan kita akan Sabda Tuhan pada
hari ini masih berbicara tentang “Kedatangan Tuhan yang kedua kali ke dunia
pada akhir zaman”.
TEOLOGI
Injil hari ini bercerita tentang kisah panggilan Yohanes Pembaptis, anak
Zakharia dan Elisabet. Yohanes Pembaptis mendapatkan panggilan dari Allah untuk
menjadi seorang nabi. Sebagai seorang nabi, ia membawa pesan dari Allah untuk
umat-Nya. Pesan itu adalah warta tentang pertobatan demi pengampunan dosa.
Pertobatan dan pengampunan dosa menjadi jalan bagi manusia untuk dapat
mempersiapkan kedatangan Tuhan, sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh Nabi
Yesaya.
Memang kedatangan Tuhan yang dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis ini
adalah kedatangan Tuhan yang pertama kali ke dunia ini. Allah telah hadir di
dunia dalam diri Yesus Kristus, yang kelahiran-Nya akan kita rayakan pada Hari
Raya Natal nanti. Walaupun konteks pewartaan Yohanes Pembaptis ini terjadi pada
zaman Yesus dan dalam konteks mempersiapkan orang-orang Yahudi untuk dapat
menyambut kedatangan Yesus di tengah-tengah mereka, namun warta pertobatan yang
disampaikan oleh Yohanes Pembaptis ini tetaplah berlaku pada zaman kita, yaitu
dalam konteks mempersiapkan kedatangan Yesus yang kedua kalinya ke dunia ini
pada akhir zaman.
PROFETIS
Selama dua minggu ini, yaitu Minggu Adven I dan II ini, Gereja mengajak
kita untuk mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua
kalinya ke dunia pada akhir zaman. Minggu lalu kita telah merenungkan apa yang
akan terjadi pada akhir zaman dan apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi
akhir zaman ini. Bacaan suci pada hari ini menjadi kelanjutan dari permenungan
kita minggu lalu tentang apa yang harus kita lakukan dalam mempersiapkan diri
menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya ke dunia ini pada akhir
zaman.
Selain berjaga-jaga dan berdoa, kita juga harus bertobat. Pertobatan itu
sangat penting demi pengampunan dosa. Nabi Yesaya menggambarkan pertobatan itu
seperti meluruskan sebuah jalan yang berliku-liku, seperti menimbun lembah yang
curam, dan seperti meratakan gunung dan bukit. Apa maksud dari semuanya ini?
Pertobatan pada dasarnya ialah suatu proses perubahan hidup dari yang
buruk dan jahat menjadi yang baik dan benar. Ada suatu perubahan dari sikap dan
cara hidup ke arah yang lebih baik dan berkenan kepada Allah. Pertobatan
terjadi, jika kita berusaha meluruskan jalan hidup kita yang berliku-liku
karena dosa, karena perbuatan kita yang melenceng dari perintah dan kehendak
Allah. Pertobatan terjadi, jika kita berusaha mengatasi kelemahan diri kita,
segala kekurangan kita di hadapan Tuhan, dan berusaha melepaskan diri dari
segala dosa yang masih melekat dan mengikat kita, yang membuat kita tenggelam
dalam lembah kedosaan yang curam. Pertobatan terjadi, jika kita berusaha
mengikis dan membuang kesombongan diri kita, yang membuat kita lupa kepada
Tuhan dan sesama.
Marilah kita berusaha memperbaiki diri kita yang penuh dengan dosa ini
dengan bertobat, agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah. Pertobatan menjadi
jalan agar kita dapat mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan keadaan yang layak
dan pantas. Kita sering mengucapkan dalam Syahadat: “dari situ (surga) Ia
(Tuhan Yesus) akan datang (ke dunia) mengadili orang yang hidup dan yang mati.”
Dari syahadat ini jelas dikatakan, bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali ke
dunia ini untuk mengadili kita semua. Dalam pengadilan terakhir ini, orang yang
baik dan berkenan kepada Allah akan diselamatkan, sedangkan orang yang jahat
akan dibinasakan selamanya. Maka, marilah kita mempersiapkan diri dengan
bertobat, agar dalam pengadilan nanti, kita semua dapat diselamatkan oleh
Tuhan.
Dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan, kita tidak perlu hidup dalam
ketakutan, namun kita juga tidak boleh lengah dan terlena oleh kenikmatan dunia
ini, sehingga lupa mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan. Yang
perlu dan harus kita lakukan ialah memperbaiki diri kita, dan berusaha mengubah
cara hidup kita yang lama, yang penuh dengan dosa, menjadi cara hidup yang baik
dan berkenan kepada Allah, serta semakin mendekatkan diri dengan Allah. Itulah
cara yang baik dan tepat dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan
Yesus pada akhir zaman.
Marilah kita berdoa, memohon kepada Tuhan, agar semakin hari kita semakin
siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus dengan penuh iman dan harapan, dan
semoga Tuhan membantu kita dengan rahmat-Nya, agar kita bisa bertobat dan
semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
No comments:
Post a Comment