Saturday 21 December 2019

FAJAR SUDAH MULAI MENYINGSING

Hari Minggu Adven IV: 
22 Desember 2019

Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.




Saudara-saudari terkasih, Injil yang kita dengarkan hari ini memberikan pendasaran bagi perayaan Natal yang akan kita rayakan nanti pada tanggal 25 Desember. Secara liturgi Minggu Adven IV ini merupakan masa persiapan yang paling dekat pada hari raya kelahiran Tuhan. Secara kalender masehi juga sudah tinggal 2 hari lagi kita akan merayakan Hari Raya Natal. Suasana Natal sudah terasa, dengan dekorasi-dekorasi, lagu-lagu Natal, latihan-latihan koor, dan persiapan-persiapan lainnya dalam rangka memeriahkan Natal.

Hari Raya Natal memang perayaan yang agung dan mulia, maka kita harus mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya, entah itu yang sifatnya fisik maupun rohani. Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk merenungkan secara lebih mendalam dasar dari perayaan Natal. Mengapa kita harus merayakan Natal? Apa yang terjadi pada waktu Natal? Dan apa peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya?

Pada hari raya Natal nanti kita akan merayakan Hari Kelahiran Tuhan kita, Yesus Kristus. Kelahiran Yesus ini telah diramalkan berabad-abad sebelum kelahiran Yesus. Seperti yang kita dengarkan dalam Bacaan I, Nabi Yesaya telah bernubuat bahwa: “Seorang wanita muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia, “Immanuel”, yang artinya Tuhan beserta kita.
Nubuat Yesaya ini tergenapi dalam diri Yesus, yang dilahirkan oleh Perawan Maria. Kisah sebelum kelahiran Yesus ini sudah kita dengarkan dalam Bacaan Injil tadi, bahwa Maria yang telah menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel, kini telah mengandung dari Roh Kudus. Awalnya Yusuf tidak memahami karya Allah ini, yang terjadi di dalam diri Maria, maka ia ingin menceraikan Maria secara diam-diam. Namun, tidak ada seorang pun yang bisa menghalangi rencana Allah. Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Yusuf di dalam mimpi, dan memberikan perintah, agar ia mengambil Maria sebagai isterinya, karena anak yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus. Dan bahkan nama Yesus sudah disebut sebelum Ia dilahirkan dan tujuan dari kelahiran-Nya pun sudah disebutkan, bahwa Ia akan menyelamatkan manusia dari segala dosa. Berkat pewartaan dari Malaikat ini, Yusuf pun akhirnya taat kepada perintah dan rencana karya keselamatan Allah. Yusuf mengambil Maria sebagai isterinya.

Ketaatan kepada rencana dan kehendak Allah seperti Yusuf inilah yang harus kita teladani. Walaupun secara akal manusia, kita tidak memahami rencana Allah dalam hidup kita, tetapi jika kita percaya sepenuhnya kepada Allah, dan mau taat kepada semua perintah-Nya, maka kita akan mengalami karya keselamatan Allah dalam hidup kita. Jika kita taat kepada perintah Tuhan, maka Perayaan Natal akan menjadi lebih bermakna bagi hidup kita. Kita bukan sekedar mengenang kembali karya Keselamatan Allah yang terjadi di masa lampau, tetapi mengalami sendiri karya keselamatan itu di dalam kehidupan kita sehari-hari.

“Selamat menyongsong Hari Raya Natal. 
Fajar Sudah Mulai Menyingsing…”













No comments:

Post a Comment