Saturday 14 December 2019

KEGEMBIRAAN DAN HARAPAN


Hari Minggu Adven III: 
15 Desember 2019
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.




Saudara-saudari terkasih, dalam kehidupan kita sehari-hari, ada dua hal yang saling terkait satu sama lain, yaitu: kegembiraan dan harapan. Seseorang bergembira, karena ia memiliki harapan yang baik. Entah itu di dalam pekerjaannya, di dalam pendidikannya, atau pun di bidang-bidang lainnya. Memang harapan yang baik akan membawa kegembiraan, terlebih lagi jika harapan itu sungguh-sungguh dapat menjadi kenyataan, dan bukan sekedar harapan palsu.

Harapan yang menggembirakan inilah yang diwartakan di dalam Bacaan-bacaan suci hari ini. Harapan umat Israel diungkapkan di dalam Bacaan pertama. Nabi Yesaya bernubuat tentang kegembiraan yang akan terjadi pada bangsa Israel, yang pada waktu itu masih di dalam pembuangan di Babel. Yesaya memberikan harapan kepada mereka, bahwa Allah akan memberikan kepada mereka suatu tanah terjanji yang subur dan indah. Hal itu akan terjadi pada saat Tuhan datang untuk menyelamatkan umat-Nya. Tanda-tanda dari keselamatan itu adalah penyembuhan atas orang-orang yang buta, tuli, bisu, dan lumpuh.

Harapan yang kegembiraan itu tergenapi di dalam diri Yesus Kristus, sebagaimana yang diwartakan di dalam Bacaan Injil tadi. Memang dari pertanyaannya Yohanes Pembaptis terkesan, bahwa ia ragu akan kemesiasan Yesus. Namun, karena pertanyaan inilah, akhirnya Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Mesias yang telah dinanti-nantikan oleh umat manusia. Penggenapan janji Allah di dalam diri Yesus bukan saja tampak dari perkataan dan pengajaran-Nya yang penuh kuasa, tetapi juga dari perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Seperti yang telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya, demikianlah yang dilakukan oleh Yesus: orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang bisu berbicara, orang lumpuh berjalan, dan bahkan orang mati dibangkitkan, dan kepada yang miskin diberitakan kabar baik. Semua yang dilakukan oleh Yesus ini menjadi bukti nyata, bahwa Dialah Mesias yang diutus oleh Allah, dan yang telah dinanti-nantikan oleh bangsa Israel selama beribu-ribu abad. Kedatangan Yesus ke dunia sungguh-sungguh memenuhi harapan umat manusia, yang merindukan keselamatan yang berasal dari Allah.

Saudara-saudari terkasih, harapan dan kegembiraan yang diwartakan oleh para nabi dan digenapi oleh Yesus tentu saja tidak hanya berhenti di masa lampu. Harapan dan kegembiraan yang sama juga diwartakan kepada kita yang hidup di zaman sekarang ini. Selama Masa Adven ini kita menantikan dengan penuh harapan Perayaan Kelahiran Sang Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kita semua diajak untuk sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk merayakan Peristiwa yang begitu agung ini.

Pertobatan menjadi pintu utama untuk dapat mempersiapkan diri dalam menyambut perayaan kelahiran Yesus Kristus. Maka, marilah kita berusaha untuk bertobat, mengubah hati dan perbuatan kita dari yang buruk dan jahat menjadi yang baik dan benar, serta berkenan kepada Allah. Pertobatan yang sejati harus dimulai dengan menerima Sakramen Tobat atau Pengakuan dosa. Maka, marilah di Masa Adven ini kita membersihkan diri kita dari segala dosa dan membangun sikap tobat yang layak dan pantas, agar Perayaan Natal yang akan kita rayakan nanti sungguh-sungguh bermakna bagi kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita hening sejenak untuk merenungkan sabda Tuhan.








No comments:

Post a Comment