Wednesday 29 May 2019

BERTEKUN DALAM DOA


(Hari Raya Kenaikan Tuhan: 30 Mei 2019)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.





Saudara-saudari terkasih, pada hari ini kita merayakan Peristiwa Perpisahan Yesus dengan para murid-Nya. Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus seringkali menampakkan diri kepada para murid-Nya. Mereka masih bisa merasakan kehadiran Yesus secara fisik, walaupun Tubuh Yesus telah berubah menjadi Tubuh Yang Mulia, berkat kebangkitan-Nya. Tubuh yang Mulia itu tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga Yesus bisa hadir di mana saja. Walaupun di ruangan terkunci rapat, Ia bisa hadir dan menampakkan diri kepada para murid-Nya, dan berbicara dengan mereka. Namun, semua peristiwa itu telah berakhir, Yesus harus kembali ke surga dan duduk di sisi kanan Allah Bapa yang Maha kuasa. Peristiwa Kenaikan Yesus ke surga inilah yang kita rayakan pada hari ini.

Dalam Injil Lukas, yang barusan kita dengarkan tadi, diwartakan kepada kita detik-detik menjelang kenaikan Yesus ke surga dan peristiwa yang terjadi segera sesudah kenaikan Yesus. Ada pesan amat penting yang disampaikan Yesus kepada para murid-Nya, sebelum Ia naik ke surga: Pesan itu adalah suatu perutusan! Para murid diutus untuk menjadi Saksi tentang pertobatan dan pengampunan dosa, yang semuanya itu bersumber dari peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus. Namun, pertanyaannya, bagaimana caranya supaya para murid bisa menjadi saksi Kristus? Bukankah ini tugas yang berat? Sementara Yesus sudah pergi ke surga, dan para murid masih tinggal di dunia. Selama masih bersama Yesus saja, mereka seringkali tidak bisa memahami ajaran Yesus. Mereka masih sering keliru dalam memahami kehendak Allah yang diajarkan oleh Yesus. Apalagi kalau Yesus tidak lagi bersama-sama mereka, apa yang bakal terjadi dengan mereka?

Inilah pikiran kita sebagai manusia. Namun, berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Allah. Ternyata Yesus sudah mempunyai rencana yang indah bagi para murid-Nya, demi keselamatan manusia. Yesus pergi, tetapi bukan berarti Yesus meninggalkan para murid-Nya seperti seorang yatim piatu. Yesus tidak lepas tangan begitu saja setelah Ia pergi ke surga. Maka, Injil hari ini menjadi jawabannya. Yesus bersabda kepada para murid-Nya, “Lihatlah, Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi, kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” Dengan kenaikan-Nya ke surga, Yesus akan mengutus Roh Kudus yang akan senantiasa menyertai, membimbing, dan melindungi para murid-Nya. Namun, para murid harus menunggu turun-Nya Roh Kudus itu di dalam doa bersama. Makanya, Yesus menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai turun-Nya Roh Kudus di atas diri mereka, yang nanti akan kita peringati para Hari Raya Pentakosta.

Saudara-saudari terkasih, di sini kita telah mendapatkan dasar Kitab Suci yang kuat tentang Novena Roh Kudus. Novena ini diwariskan oleh para rasul kepada kita, sejak peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Selama sembilan hari mereka bertekun di dalam doa bersama, dan memohonkan turun-Nya Roh Kudus ke atas diri mereka. Dan akhirnya janji Tuhan tergenapi. Pada Hari Raya Pentakosta, Roh Kudus turun ke atas para rasul dan Bunda Maria dalam rupa lidah-lidah api dan tiupan angin keras.

Kita semua yang pada hari ini merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan, juga diajak untuk mengikuti teladan dari para rasul. Janji yang sama, yang diberikan Yesus kepada para rasul, juga diberikan kepada kita, para murid-Nya yang hidup di zaman sekarang. Maka, sesudah merayakan Peristiwa kenaikan Tuhan ini, marilah kita bertekun di dalam doa untuk menantikan Roh Kudus turun ke atas diri kita masing-masing. Kita mohonkan karunia-karunia Roh Kudus yang kita butuhkan di dalam hidup kita. Novena Roh Kudus dapat kita doakan mulai besok sampai hari sabtu sebelum Hari Raya Pentakosta. Bila kita setia mendoakan Novena ini selama sembilan hari berturut-turut, tanpa putus-putusnya, tanpa bolong, maka percayalah kita akan menerima Karunia Roh Kudus pada Hari Raya Pentakosta nanti. Karunia itu berbeda-beda sesuai dengan apa yang kita butuhkan, dan bukan apa yang kita inginkan. Dan dalam hal ini Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan dalam kehidupan kita. Maka, mintalah kepada Tuhan karunia Roh Kudus itu sesuai dengan kehendak Tuhan. Biarkanlah kehendak Tuhan yang terjadi, dan bukan kehendak kita sendiri, sebab kehendak Tuhan selalu baik dan indah pada waktunya. Sehingga dengan demikian, kita bisa menjadi Saksi Kristus, yang mewartakan pertobatan dan pengampunan dosa.

No comments:

Post a Comment