(Hari
Raya Kenaikan Tuhan: 30 Mei 2019)
Oleh:
Pastor Vinsensius, Pr.
Saudara-saudari terkasih, pada hari ini kita merayakan Peristiwa Perpisahan
Yesus dengan para murid-Nya. Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus
seringkali menampakkan diri kepada para murid-Nya. Mereka masih bisa merasakan
kehadiran Yesus secara fisik, walaupun Tubuh Yesus telah berubah menjadi Tubuh
Yang Mulia, berkat kebangkitan-Nya. Tubuh yang Mulia itu tidak lagi dibatasi
oleh ruang dan waktu, sehingga Yesus bisa hadir di mana saja. Walaupun di
ruangan terkunci rapat, Ia bisa hadir dan menampakkan diri kepada para murid-Nya,
dan berbicara dengan mereka. Namun, semua peristiwa itu telah berakhir, Yesus
harus kembali ke surga dan duduk di sisi kanan Allah Bapa yang Maha kuasa. Peristiwa
Kenaikan Yesus ke surga inilah yang kita rayakan pada hari ini.
Dalam
Injil Lukas, yang barusan kita dengarkan tadi, diwartakan kepada kita
detik-detik menjelang kenaikan Yesus ke surga dan peristiwa yang terjadi segera
sesudah kenaikan Yesus. Ada pesan amat penting yang disampaikan Yesus kepada
para murid-Nya, sebelum Ia naik ke surga: Pesan itu adalah suatu perutusan!
Para murid diutus untuk menjadi Saksi tentang pertobatan dan pengampunan dosa,
yang semuanya itu bersumber dari peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan
Yesus. Namun, pertanyaannya, bagaimana caranya supaya para murid bisa menjadi
saksi Kristus? Bukankah ini tugas yang berat? Sementara Yesus sudah pergi ke
surga, dan para murid masih tinggal di dunia. Selama masih bersama Yesus saja,
mereka seringkali tidak bisa memahami ajaran Yesus. Mereka masih sering keliru
dalam memahami kehendak Allah yang diajarkan oleh Yesus. Apalagi kalau Yesus
tidak lagi bersama-sama mereka, apa yang bakal terjadi dengan mereka?
Inilah
pikiran kita sebagai manusia. Namun, berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh
Allah. Ternyata Yesus sudah mempunyai rencana yang indah bagi para murid-Nya,
demi keselamatan manusia. Yesus pergi, tetapi bukan berarti Yesus meninggalkan
para murid-Nya seperti seorang yatim piatu. Yesus tidak lepas tangan begitu
saja setelah Ia pergi ke surga. Maka, Injil hari ini menjadi jawabannya. Yesus
bersabda kepada para murid-Nya, “Lihatlah,
Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi, kamu harus
tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat
tinggi.” Dengan kenaikan-Nya ke surga, Yesus akan mengutus Roh Kudus yang
akan senantiasa menyertai, membimbing, dan melindungi para murid-Nya. Namun,
para murid harus menunggu turun-Nya Roh Kudus itu di dalam doa bersama. Makanya,
Yesus menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai turun-Nya Roh
Kudus di atas diri mereka, yang nanti akan kita peringati para Hari Raya Pentakosta.
Saudara-saudari terkasih, di sini kita telah mendapatkan dasar Kitab Suci
yang kuat tentang Novena Roh Kudus. Novena ini diwariskan oleh para rasul
kepada kita, sejak peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Selama sembilan
hari mereka bertekun di dalam doa bersama, dan memohonkan turun-Nya Roh Kudus
ke atas diri mereka. Dan akhirnya janji Tuhan tergenapi. Pada Hari Raya
Pentakosta, Roh Kudus turun ke atas para rasul dan Bunda Maria dalam rupa
lidah-lidah api dan tiupan angin keras.
Kita
semua yang pada hari ini merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan, juga diajak untuk
mengikuti teladan dari para rasul. Janji yang sama, yang diberikan Yesus kepada
para rasul, juga diberikan kepada kita, para murid-Nya yang hidup di zaman sekarang.
Maka, sesudah merayakan Peristiwa kenaikan Tuhan ini, marilah kita bertekun di
dalam doa untuk menantikan Roh Kudus turun ke atas diri kita masing-masing. Kita
mohonkan karunia-karunia Roh Kudus yang kita butuhkan di dalam hidup kita. Novena
Roh Kudus dapat kita doakan mulai besok sampai hari sabtu sebelum Hari Raya
Pentakosta. Bila kita setia mendoakan Novena ini selama sembilan hari
berturut-turut, tanpa putus-putusnya, tanpa bolong, maka percayalah kita akan
menerima Karunia Roh Kudus pada Hari Raya Pentakosta nanti. Karunia itu
berbeda-beda sesuai dengan apa yang kita butuhkan, dan bukan apa yang kita
inginkan. Dan dalam hal ini Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan dalam
kehidupan kita. Maka, mintalah kepada Tuhan karunia Roh Kudus itu sesuai dengan
kehendak Tuhan. Biarkanlah kehendak Tuhan yang terjadi, dan bukan kehendak kita
sendiri, sebab kehendak Tuhan selalu baik dan indah pada waktunya. Sehingga dengan
demikian, kita bisa menjadi Saksi Kristus, yang mewartakan pertobatan dan
pengampunan dosa.
No comments:
Post a Comment