Hari Minggu Biasa XXIV:
(15 September 2019)
(15 September 2019)
P. Vinsensius, Pr.
Saudara-saudari terkasih, Tuhan selalu setia kepada manusia. Hanya manusia
saja yang selalu tidak setia kepada Tuhan. Kesetiaan Tuhan tampak dalam Bacaan
Pertama dari Kitab Keluaran. Allah setia menolong umat Israel keluar dari
perbudakan di Mesir. Tetapi, apa balas dari mereka? Mereka malah mengkhianati
Tuhan! Mereka membuat berhala untuk disembah! Baru saja mereka ditinggalkan
oleh Musa - karena Musa pergi ke Gunung Sinai untuk menerima Sepuluh Perintah
Allah - mereka sudah melakukan dosa yang berat! Perbuatan dosa ini membuat
Tuhan murka terhadap umat Israel, sehingga Tuhan mau membinasakan mereka semua.
Namun, Musa sebagai utusan Allah, memohon pengampunan bagi umatnya. Karena kemurahan
hati Allah, dan kerahiman-Nya, maka Ia mau mengampuni dosa umat Israel. Inilah bukti
dari kesetiaan Tuhan kepada manusia, walaupun manusia selalu mengingkari
janjinya terhadap Tuhan.
Kesetiaan Tuhan
tampak nyata dalam diri Yesus Kristus. Dalam Bacaan Injil yang diambil dari
Injil Lukas dikisahkan, bahwa Yesus dekat dengan orang-orang yang berdosa. Persahabatan
Yesus dengan orang berdosa mempunyai satu tujuan yang luhur, yaitu supaya
mereka bertobat. Namun, misi Yesus ini ternyata tidak disukai oleh kaum Farisi
dan para ahli Taurat. Mereka bersungut-sungut karena Yesus mau menerima
orang-orang berdosa dan makan bersama mereka. Sesuatu yang tidak masuk akal
bagi para pemuka agama Yahudi.
Dengan latar
belakang situasi seperti ini, maka Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang
gembala yang baik. Gembala yang baik itu mempunyai 100 ekor domba. Ketika 1 ekor
itu pergi dan tersesat, maka ia akan pergi mencari yang hilang itu sampai ia
menemukannya. Ada suatu kegembiraan yang besar, jika ia menemukan 1 ekor yang
tersesat itu. Demikian pula dengan Tuhan Yang Maha Setia. Ia akan berusaha
mencari umat-Nya yang hilang dan tersesat karena dosa. Ia akan mendekati
mereka, makan bersama mereka, dan mewartakan Kabar Gembira Keselamatan Allah
kepada mereka, supaya mereka bertobat. Jika orang berdosa itu bertobat, maka
akan ada suatu kegembiraan yang besar di surga.
Saudara-saudari terkasih, pertanyaan yang patut kita renungkan hari ini
adalah: “Apakah kita sudah setia kepada Tuhan?” “Ataukah kita sering kali mengkhianati Tuhan
dengan melakukan dosa?” Bacaan-bacaan suci pada hari ini mengajarkan kita semua
untuk tetap setia kepada Tuhan, sama seperti Tuhan yang tetap setia kepada
kita. Walaupun kita pernah jatuh ke dalam dosa, jangan sampai dosa itu membuat
kita menjadi tidak setia lagi kepada Tuhan. Mari kita bangkit lagi! Mari kita
menyesali segala dosa yang pernah kita perbuat dan memohon ampun kepada Tuhan.
Tuhan pasti akan mengampuni dosa kita, asalkan kita sungguh-sungguh bertobat
dan ingin kembali kepada-Nya.
Kesetiaan Tuhan menjadi teladan yang baik bagi kita untuk senantiasa setia kepada Tuhan dan sesama. Tuhan telah memberikan contoh kepada kita bagaimana bersikap setia, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Maka, marilah kita tetap setia kepada Tuhan, dan setia kepada janji yang kita ucapkan di hadapan Tuhan. Hanya dengan kesetiaan, maka kita akan menerima keselamatan yang dijanjikan Tuhan bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.
Kesetiaan Tuhan menjadi teladan yang baik bagi kita untuk senantiasa setia kepada Tuhan dan sesama. Tuhan telah memberikan contoh kepada kita bagaimana bersikap setia, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Maka, marilah kita tetap setia kepada Tuhan, dan setia kepada janji yang kita ucapkan di hadapan Tuhan. Hanya dengan kesetiaan, maka kita akan menerima keselamatan yang dijanjikan Tuhan bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.
P. Vinsensius, Pr.
Imam Diosesan Keuskupan Sanggau
berkarya di Paroki Katedral "Hati Kudus Yesus" Sanggau
No comments:
Post a Comment