Friday 13 September 2019

KESETIAAN TUHAN

Hari Minggu Biasa XXIV: 

(15 September 2019)

P. Vinsensius, Pr.





Saudara-saudari terkasih, Tuhan selalu setia kepada manusia. Hanya manusia saja yang selalu tidak setia kepada Tuhan. Kesetiaan Tuhan tampak dalam Bacaan Pertama dari Kitab Keluaran. Allah setia menolong umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Tetapi, apa balas dari mereka? Mereka malah mengkhianati Tuhan! Mereka membuat berhala untuk disembah! Baru saja mereka ditinggalkan oleh Musa - karena Musa pergi ke Gunung Sinai untuk menerima Sepuluh Perintah Allah - mereka sudah melakukan dosa yang berat! Perbuatan dosa ini membuat Tuhan murka terhadap umat Israel, sehingga Tuhan mau membinasakan mereka semua. Namun, Musa sebagai utusan Allah, memohon pengampunan bagi umatnya. Karena kemurahan hati Allah, dan kerahiman-Nya, maka Ia mau mengampuni dosa umat Israel. Inilah bukti dari kesetiaan Tuhan kepada manusia, walaupun manusia selalu mengingkari janjinya terhadap Tuhan.

Kesetiaan Tuhan tampak nyata dalam diri Yesus Kristus. Dalam Bacaan Injil yang diambil dari Injil Lukas dikisahkan, bahwa Yesus dekat dengan orang-orang yang berdosa. Persahabatan Yesus dengan orang berdosa mempunyai satu tujuan yang luhur, yaitu supaya mereka bertobat. Namun, misi Yesus ini ternyata tidak disukai oleh kaum Farisi dan para ahli Taurat. Mereka bersungut-sungut karena Yesus mau menerima orang-orang berdosa dan makan bersama mereka. Sesuatu yang tidak masuk akal bagi para pemuka agama Yahudi.

Dengan latar belakang situasi seperti ini, maka Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang gembala yang baik. Gembala yang baik itu mempunyai 100 ekor domba. Ketika 1 ekor itu pergi dan tersesat, maka ia akan pergi mencari yang hilang itu sampai ia menemukannya. Ada suatu kegembiraan yang besar, jika ia menemukan 1 ekor yang tersesat itu. Demikian pula dengan Tuhan Yang Maha Setia. Ia akan berusaha mencari umat-Nya yang hilang dan tersesat karena dosa. Ia akan mendekati mereka, makan bersama mereka, dan mewartakan Kabar Gembira Keselamatan Allah kepada mereka, supaya mereka bertobat. Jika orang berdosa itu bertobat, maka akan ada suatu kegembiraan yang besar di surga.

Saudara-saudari terkasih, pertanyaan yang patut kita renungkan hari ini adalah: “Apakah kita sudah setia kepada Tuhan?”  “Ataukah kita sering kali mengkhianati Tuhan dengan melakukan dosa?” Bacaan-bacaan suci pada hari ini mengajarkan kita semua untuk tetap setia kepada Tuhan, sama seperti Tuhan yang tetap setia kepada kita. Walaupun kita pernah jatuh ke dalam dosa, jangan sampai dosa itu membuat kita menjadi tidak setia lagi kepada Tuhan. Mari kita bangkit lagi! Mari kita menyesali segala dosa yang pernah kita perbuat dan memohon ampun kepada Tuhan. Tuhan pasti akan mengampuni dosa kita, asalkan kita sungguh-sungguh bertobat dan ingin kembali kepada-Nya. 

Kesetiaan Tuhan menjadi teladan yang baik bagi kita untuk senantiasa setia kepada Tuhan dan sesama. Tuhan telah memberikan contoh kepada kita bagaimana bersikap setia, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan cobaan. Maka, marilah kita tetap setia kepada Tuhan, dan setia kepada janji yang kita ucapkan di hadapan Tuhan. Hanya dengan kesetiaan, maka kita akan menerima keselamatan yang dijanjikan Tuhan bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.  



P. Vinsensius, Pr.

Imam Diosesan Keuskupan Sanggau

berkarya di Paroki Katedral "Hati Kudus Yesus" Sanggau




No comments:

Post a Comment