Saturday 19 October 2019

DIBAPTIS DAN DIUTUS


Hari Minggu Biasa XXIX:
Hari Minggu Misi Sedunia Ke-93

Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.




Saudara-saudari terkasih, ada satu ungkapan yang menarik dari Paus Fransiskus dalam Pesannya untuk Hari Minggu Misi Sedunia yang ke-93 ini, yaitu: “Saya adalah sebuah misi, anda adalah sebuah misi, setiap pria dan wanita yang telah dibaptis adalah sebuah misi.” Misi artinya kita berani keluar dari diri kita sendiri, dan dari kenyamanan diri kita, untuk memberikan diri kepada sesama lewat pelayanan kita, yang didasari oleh kasih Allah.

Sesuai dengan tema Minggu Misi Sedunia tahun ini, yaitu “Dibaptis dan Diutus”, maka Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk merenungkan tentang makna pembaptisan dan perutusan kita sebagai murid-murid Kristus. Kehidupan ilahi telah dianugerahkan kepada kita melalui pembaptisan. Pembaptisan memberi kita kelahiran kembali dalam gambar dan rupa Allah, dan menjadikan kita anggota Gereja. Dalam hal ini, pembaptisan benar-benar diperlukan untuk KESELAMATAN. Melalui Pembaptisan, Allah memenuhi janji-Nya untuk menjadikan setiap orang: putra dan putri-Nya di dalam Kristus. Maka, dalam pembaptisan kita menerima asal mula dari semua kebapaan dan keibuan yang sejati. Misi kita berakar pada kebapaan Allah dan keibuan Gereja. Artinya, tugas Perutusan itu melekat di dalam Pembaptisan. Kita semua yang telah dibaptis, bukan saja sekedar dibaptis, tetapi juga diutus untuk menjadi pewarta kasih Allah kepada sesama. Dan isi dari pewartaan itu ialah ajaran Kristus dan Gereja-Nya.

Saudara-saudari terkasih, pertanyaan yang patut kita renungkan pada hari ini: “Apakah yang dapat kita lakukan dalam menjalankan misi ini, dalam melaksanakan tugas perutusan kita sebagai orang yang sudah dibaptis?” Ada tiga hal yang dapat kita lakukan, yaitu: Pertama, kita perlu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Misi yang sejati harus berakar kuat di dalam doa. Tanpa doa, pelayanan yang kita berikan hanya akan menjadi sekedar pekerjaan sosial yang tidak memberikan buah rohani di dalam kehidupan bersama. Maka, kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu, seperti yang Tuhan Yesus kehendaki dalam Bacaan Injil tadi.

Kita harus berdoa seperti Musa, yang berdoa memohon kemenangan bagi bala tentara Israel yang berperang melawan bangsa Amalek. Musa telah membuktikan kuasa dari doa itu. Ketika ia mengangkat tangannya, bangsa Israel menjadi kuat, tetapi ketika ia menurunkan tangannya bangsa Israel menjadi lemah.

Maka, sesuai dengan pesan Yesus dan teladan Musa, kita harus bertekun dalam doa. Kita berdoa bukan saja untuk kepentingan diri kita sendiri, tetapi juga untuk kepentingan Gereja secara universal. Kita berdoa, semoga misi Gereja Kristus di dunia ini dapat semakin berkembang, sehingga semakin banyak orang yang dapat mengalami Keselamatan yang berasal dari Tuhan.

Kedua, kita harus berpegang kuat kepada ajaran Tuhan yang tertulis di dalam Kitab Suci, sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius, bahwa Kitab Suci itu bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Misi Gereja berakar di dalam Doa dan Sabda Allah. Maka, selain berdoa kita juga harus tekun membaca dan merenungkan Sabda Tuhan yang tertulis di dalam Kitab Suci.

Ketiga, buah dari Doa dan Pembacaan Sabda Allah adalah karya kasih kepada sesama. Maka dari itu, kita juga harus mendukung karya misi Gereja dengan memberikan DERMA. Kolekte yang kita kumpulkan pada hari minggu ini akan diserahkan langsung ke Roma, guna mendukung karya misi Gereja di seluruh dunia. Persembahan yang kita berikan ini akan sangat berguna bagi misi Gereja-gereja Katolik yang ada di seluruh penjuru dunia, terutama negara-negara yang terpencil dan masih membutuhkan uluran tangan kita dalam menjalankan karya pelayanannya.

Marilah kita senantiasa menghidupkan semangat misi dalam diri kita, melalui Doa, Sabda, dan Derma, agar kita dapat sungguh-sungguh menghayati identitas kita sebagai murid-murid Kristus, yang dibaptis dan diutus untuk mewartakan kabar gembira Keselamatan Allah kepada semua orang.















No comments:

Post a Comment