Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.
Saudara-saudari
terkasih, kita tidak bisa memisahkan kehidupan Yesus dari kehidupan Bunda Maria.
Bunda Maria senantiasa hadir dalam seluruh kehidupan Yesus, sejak Ia dikandung
di dalam rahimnya sampai kelahiran-Nya, dari kelahiran sampai kematian-Nya di
atas kayu salib, dan bahkan sampai kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga,
Bunda Maria tetap setia mendampingi Yesus, Puteranya yang terkasih.
Yesus sendiri pun memulai dan mengakhiri karya Keselamatan-Nya dengan
melibatkan Bunda Maria. Hal ini dapat kita lihat pada kisah pernikahan di Kana
yang di Galilea. Berkat permohonan dari Bunda Maria, akhirnya Yesus mengadakan
mukjizat-Nya yang pertama, yaitu mengubah air menjadi anggur. Yang terpenting
dari mukjizat ini bukan anggurnya, tetapi Kemuliaan Allah yang dinyatakan oleh
Yesus, sehingga murid-murid-Nya menjadi percaya kepada-Nya. Dan dari peristiwa
ini kita juga bisa melihat peran Bunda Maria sebagai perantara doa kita kepada
Yesus.
Tidak hanya di awal karya-Nya Yesus melibatkan Bunda Maria, tetapi di
akhir karya-Nya juga Yesus tetap melibatkan Bunda Maria. Sebelum Yesus
menghembuskan nafas terakhir-Nya di atas kayu salib, Yesus memberikan perintah
yang amat penting kepada Bunda-Nya dan juga kepada murid-murid-Nya. Di bawah
kaki salib, Yesus menyerahkan Maria kepada Gereja, dengan bersabda kepada Rasul
Yohanes, “Anak, inilah ibumu.” Demikian pula kepada Maria, Yesus menyerahkan
Gereja-Nya, dengan bersabda, “Ibu, inilah anakmu”. Dengan demikian, sekarang Maria
bukan saja menjadi Bunda Yesus, tetapi juga Bunda Gereja, Bunda kita semua.
Saudara-saudari
terkasih, Allah telah memulai karya keselamatan-Nya melalui diri Maria, dengan
memilihnya menjadi Ibu Tuhan, yang akan mengandung dan melahirkan Yesus,
Juruselamat kita. Sampai saat ini pun Allah senantiasa melibatkan Bunda Maria
dalam memelihara Gereja, Umat Allah yang beriman. Maka, marilah kita senantiasa
berdevosi kepada Bunda Maria, tidak hanya pada bulan Oktober saja, tetapi di
setiap bulan, di sepanjang tahun, kita harus tetap berdevosi kepada Bunda
Maria. Kita percaya, bahwa doa-doa yang kita sampaikan kepada Bunda Maria, akan
disampaikannya kepada Yesus, Puteranya.
Namun, berdevosi saja tidak cukup, jika kita tidak merayakan Ekaristi,
sebab puncak dari iman kita adalah Perayaan Ekaristi, di mana Yesus hadir
secara nyata di dalam Sabda dan Sakramen Mahakudus. Maka, selain rajin berdevosi,
kita juga harus rajin mengikuti Perayaan Ekaristi. Dengan demikian, kita akan
sungguh-sungguh merasakan karya Keselamatan Allah yang dikerjakan-Nya melalui
Bunda Maria, dan Yesus Kristus, Putera-Nya. Devosi yang sejati kepada Bunda
Maria akan mengantar kita kepada puncak iman kita, yaitu Perayaan Ekaristi,
sebab melalui Bunda Maria, kita akan sampai kepada Yesus.
No comments:
Post a Comment