Friday 23 August 2019

PINTU SEMPIT MENUJU KESELAMATAN


(Hari Minggu Biasa XXI: 25 Agustus 2019)

Pastor Vinsensius, Pr.




Saudara-saudari terkasih, seringkali orang mengeluh: “Semakin saya dekat dengan Tuhan, semakin berat cobaan yang saya hadapi dan semakin banyak tantangannya.” Pernyataan ini muncul, karena banyak orang menganggap bahwa dengan dekat sama Tuhan semua cobaan dan tantangan akan hilang. Mereka lupa dengan perintah Yesus, supaya menyangkal diri dan memanggul salib setiap hari, serta mengikuti jejak Yesus. Maka, Sabda Tuhan yang kita dengarkan pada hari ini mengingatkan kita semua bahwa untuk sampai kepada Keselamatan yang sejati kita perlu melalui pintu yang sempit.

Dalam Bacaan Injil yang barusan kita dengarkan tadi, Tuhan Yesus menanggapi pertanyaan dari seseorang tentang keselamatan. Tuhan Yesus meminta mereka supaya berjuang untuk masuk melalui “pintu yang sempit”. Banyak orang yang mau berusaha masuk tetapi tidak bisa. Mengapa? Karena mereka telah melakukan kejahatan! Untuk menjelaskan alasan ini, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan tentang seorang tuan yang mengadakan perjamuan makan. Tuan itu menutup pintu rumahnya, padahal masih ada orang yang mau masuk dan ikut dalam perjamuan itu. Mereka memprotes tuan itu, karena mereka merasa sudah dekat dengan tuan itu. Mereka sudah pernah mendengarkan pengajarannya dan makan bersama dia. Tetapi tuan itu mengatakan dengan keras, bahwa ia tidak mengenal mereka, karena mereka telah melakukan kejahatan. Kejahatan inilah yang membuat mereka tidak layak untuk masuk ke dalam perjamuan makan bersama tuan ini.

Saudara-saudari terkasih, dengan perumpamaan tentang pintu yang sempit, Yesus ingin mengatakan bahwa mengikuti ajaran Yesus bukanlah hal yang gampang dan bukannya tanpa kesulitan, cobaan, dan tantangan. Perjuangan untuk menjadi murid-murid Yesus itu seperti seorang yang mau masuk melalui pintu yang sempit. Ia akan menemukan kesulitan, tantangan, kadang kehabisan akal, dan bahkan bisa sampai berputus asa. Namun, sesungguhnya, pintu yang sempit itulah akan membawa kita menuju kepada keselamatan kekal.

Pintu yang sempit itu adalah ajaran-ajaran Tuhan Yesus yang harus kita dengarkan dan kita renungkan, serta harus kita lakukan dalam kehidupan kita setiap hari. Ajaran yang mana? Ada banyak ajaran dari Tuhan Yesus, yaitu cinta kasih, pengampunan, keadilan, kejujuran, dan lain sebagainya. Kita akan mengetahui semua ajaran Tuhan Yesus, jika kita rajin membaca, mendengarkan, dan merenungkan Kitab Suci. Apakah hanya sampai di situ saja? Tidak! Kita masih harus melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Perumpamaan tentang perjamuan makan yang diadakan oleh sang tuan ini ingin menjelaskan kepada kita, apa yang terjadi jika seseorang tidak mau masuk melalui pintu yang sempit. Di hadapan Tuhan, ia tidak layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Mengapa? Karena ia telah melakukan kejahatan. Sekalipun ia mengaku bahwa ia pernah mendengarkan pengajaran Tuhan, dan pernah ikut dalam perjamuan Tuhan, namun jika ia tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan dan malah melakukan kejahatan, maka ia tidak layak masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Saudara-saudari terkasih, Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita semua untuk senantiasa mendengarkan Sabda Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus mengetahui apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Maka, kita perlu membaca dan merenungkan Kitab Suci. Namun mengetahui saja tidak cukup, kita juga harus mengimani apa yang diajarkan oleh Tuhan di dalam Kitab Suci. Maka, kita perlu berdoa dan memohon rahmat iman dari Tuhan. Namun mengimani saja belumlah cukup, kita juga harus melakukan ajaran Tuhan yang kita imani itu. Maka, tugas kita selanjutnya adalah melakukan semua yang diajarkan oleh Tuhan Yesus di dalam kehidupan kita masing-masing.

Marilah kita mohon rahmat dan bantuan dari Allah, agar kita dapat melaksanakan perintah Tuhan di tengah tantangan duniawi yang kita hadapi dan di tengah segala cobaan yang ada. Kita harus percaya, bahwa “pintu sempit” yang kita lewati ini akan membawa kita menuju kepada keselamatan yang sejati, yang berasal dari Allah sendiri.


Pastor Vinsensius, Pr.

Imam Diosesan Keuskupan Sanggau
berkarya di Paroki Katedral "Hati Kudus Yesus" Sanggau



No comments:

Post a Comment