Oleh: Pastor
Vinsensius, Pr.
Kita tentu saja sering berdoa untuk orang-orang yang sudah meninggal
dunia, agar mereka diampuni dosanya dan masuk ke dalam surga. Namun, pertanyaannya:
“Apakah kita sudah memohon indulgensi bagi orang-orang mati?” Atau mungkin
pertanyaan ini terlalu cepat untuk ditanyakan… Lebih baik seperti ini: “Apakah
kita sudah tahu tentang indulgensi?” Dalam artikel ini saya akan menjelaskan
tentang “Indulgensi bagi orang mati.” Tetapi sebelumnya saya akan jelaskan
terlebih dahulu hal-hal yang berkaitan dengan indulgensi, yaitu siksa dosa.
Apa itu siksa
dosa?
Setiap dosa mempunyai akibat ganda, yaitu siksa dosa abadi dan siksa
dosa sementara (temporal):
a.
Setiap dosa berat merampas kita dari persekutuan
dengan Allah, dan karena itu membuat kita tidak layak untuk memasuki kehidupan
yang abadi. Perampasan inilah yang disebut dengan siksa dosa abadi.
b.
Sedangkan setiap dosa, bahkan dosa ringan sekalipun
mengakibatkan satu hubungan yang berbahaya dengan makhluk, sehingga membutuhkan
penyucian, baik di dunia ini maupun sesudah kematian, yakni di api penyucian
(purgatorium). Penyucian inilah yang disebut dengan siksa dosa sementara.
Pertanyaan selanjutnya, “Bagaimana caranya untuk bebas dari siksa dosa
abadi dan sementara (temporal)? Ada dua cara, yaitu:
1)
Sakramen Tobat
Pengampunan dosa dan pemulihan dengan Allah melalui
Sakramen Tobat membebaskan seseorang dari siksa dosa abadi. Akan tetapi, siksa
dosa sementara tetap ada, sekalipun kita sudah mengaku dosa di depan imam. Siksa
dosa sementara ini harus diterima sebagai rahmat, yaitu dengan menanggung
segala macam penderitaan dan cobaan dengan sabar, dan pada saatnya menerima
kematian dengan tulus.
2)
Indulgensi
Indulgensi adalah penghapusan siksa-siksa temporal di
depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang
benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan
jelas, memperolehnya dengan bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan
membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus
secara otoritatif.
Ada indulgensi sebagian atau seluruhnya, tergantung apakah
ia dibebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau seluruhnya. Indulgensi
dapat diperuntukkan bagi orang yang hidup dan orang mati.
Dengan pemahaman tentang
indulgensi di atas, maka sangat pentinglah untuk memohon indulgensi bagi para
arwah yang telah mendahului kita, terutama mereka yang masih berada di api
penyucian untuk menjalani siksa dosa sementara (temporal). Dengan memperoleh
indulgensi, maka siksa dosa temporalnya akan dihapuskan, dan mereka akan masuk
ke dalam kemuliaan abadi bersama Allah dan Para Kudus-Nya di surga.
Sekarang pertanyaan terakhir
untuk sessi ini, “Bagaimana cara untuk memperoleh indulgensi bagi para arwah?”
Cara memperoleh indulgensi
Satu-satunya cara untuk
memperoleh indulgensi bagi jiwa-jiwa di api penyucian adalah dengan mengunjungi
makam mereka dan/ atau mendoakan mereka, dari tanggal 1 sampai dengan 8
November.
Bagi yang menjalankannya
setiap hari dari tanggal 1 sampai dengan 8 November akan memperoleh indulgensi
penuh bagi jiwa-jiwa yang didoakan.
Sedangkan bagi yang
menjalankannya pada hari-hari lain akan memperoleh indulgensi sebagian.
Sumber:
Katekismus Gereja Katolik
Penanggalan Liturgi Gereja
Katolik.
No comments:
Post a Comment