Thursday 28 November 2019

SIAP MENYAMBUT KEDATANGAN TUHAN


Hari Minggu Adven I: 
(1 Desember 2019)
Bac: Yes.2:1-5; Rm.13:11-14a; Mat.24:37-44

Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.




Saudara-saudari terkasih, kedatangan Tuhan yang kedua kali ke dunia ini merupakan bagian dari iman kita. Kita percaya dan mengakui bahwa Tuhan Yesus akan datang lagi untuk kedua kalinya ke dunia ini pada akhir zaman. Kepercayaan ini kita ungkapkan dalam Syahadat para rasul: “dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.” Dari situ, artinya dari Surga, Tuhan Yesus akan datang kembali ke dunia, untuk mengadili orang yang hidup dan yang sudah mati. Itulah yang disebut dengan pengadilan terakhir pada akhir zaman.

Bagi kita orang beriman, kedatangan Tuhan ini bukanlah sesuatu yang menakutkan, seperti yang kita bayangkan jika mendengar kata kiamat! Tetapi kedatangan Tuhan ini selalu kita rindukan dan nantikan dengan penuh harapan, seperti yang kita ungkapkan dalam Anamnesis: “Wafat Kristus kita maklumkan, kebangkitan-Nya kita muliakan, kedatangan-Nya kita rindukan”.

Injil yang kita dengarkan pada hari ini mengajak kita semua untuk merenungkan makna kedatangan Tuhan ini dalam hidup kita saat ini. Memang kedatangan Tuhan tetap menjadi misteri bagi kita. Kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang lagi ke dunia ini? Kapan itu akhir zaman? Tuhan Yesus mengumpamakan kedatangan Tuhan ini seperti seorang pencuri yang akan datang pada malam hari. Tidak ada seorang pun yang tahu kapan pencuri akan datang. Demikian pula kedatangan Tuhan yang kedua kalinya ke dunia ini, tidak ada seorang pun di dunia ini yang tahu kapan waktunya? Di sinilah letak dari misteri kedatangan Tuhan, bila kita berbicara tentang waktu.

Namun, di balik misteri kedatangan Tuhan ini, ada pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus, yaitu berkaitan dengan cara hidup kita dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan ini. Tuhan Yesus membandingkan kedatangan-Nya pada akhir zaman, seperti kedatangan air bah yang membinasakan sekaligus menyelamatkan. Hanya orang-orang yang percaya kepada Allah, seperti Nuh dan keluarganya yang diselamatkan oleh Tuhan dari bencana air bah. Sedangkan orang yang tidak percaya kepada Tuhan dibinasakan oleh air bah ini. Demikian pula, pada akhir zaman, orang baik akan dipisahkan dari orang jahat. Orang jahat akan dibinasakan, sedangkan orang baik akan diselamatkan oleh Tuhan. Maka dari itu, sikap yang perlu kita bangun dalam rangka mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya ke dunia ini adalah berjaga-jaga dan berdoa.

Sikap berjaga-jaga ini diserukan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Kita harus berjaga-jaga dengan cara “menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.” Dengan menjauhi segala kejahatan dan melakukan kebaikan, kita telah mengamalkan sikap berjaga-jaga sesuai dengan yang Yesus ajarkan kepada kita.

Maka, marilah pada Masa Adven I ini kita membangun sikap tobat, agar kita dapat mempersiapkan diri, bukan saja merayakan kedatangan Yesus yang pertama ke dunia ini dalam Perayaan Meriah Natal, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus yang kedua kalinya ke dunia ini pada akhir zaman. Marilah kita bertekun dalam doa, memperbanyak waktu doa, dan semakin serius dalam berdoa. Doa hendaknya bukan saja menjadi rutinitas dan kewajiban belaka, tetapi harus menjadi kebutuhan bagi jiwa kita, perjumpaan yang intim dengan Tuhan sendiri, agar kita mendapatkan rahmat kekuatan dari Tuhan untuk dapat berjaga-jaga dalam melakukan segala kebaikan sesuai dengan kehendak Tuhan.  















No comments:

Post a Comment