Friday 8 March 2019

BERIMAN DI TENGAH PENCOBAAN


 (Hari Minggu Prapaskah I: 10 Maret 2019)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.


Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!


Saudara-saudari terkasih, Injil hari ini mengisahkan kepada kita tiga pencobaan yang dialami oleh Yesus. Iblis mencobai Yesus di padang gurun, ketika Yesus berpuasa selama  40 hari. Pencobaan ini menyangkut kebutuhan dasar manusia, yaitu (1) makanan, (2) kekuasaan, dan (3) kepercayaan. Ketiga pencobaan ini yang akan kita renungkan pada hari ini, karena pencobaan ini bukan saja dialami oleh Yesus, tetapi juga kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari.


Pertama, makanan jasmani menjadi kebutuhan pokok manusia. Dalam keadaan yang lapar karena berpuasa, iblis mencobai Yesus, agar Yesus mengubah batu menjadi roti. Yesus bisa saja melakukan hal ini. Tetapi Yesus tidak mau, sebab itu bukan saat yang tepat untuk makan. Yesus sedang berpuasa dan tidak makan apa-apa, tetapi iblis malah menyuruh Yesus membuat roti, dengan tujuan membatalkan puasa Yesus. Maka, dengan tegas Yesus menjawab, bahwa manusia itu hidup bukan saja dari roti. Makanan jasmani bukan satu-satunya yang membuat manusia itu menjadi hidup. Masih ada kebutuhan lain yang dibutuhkan oleh manusia, yaitu kebutuhan rohani.


Kebutuhan rohani inilah yang kita penuhi melalui berpantang dan berpuasa. Dengan mengekang keinginan ragawi kita, rasa lapar dan haus kita akan santapan jasmani, kita diingatkan bahwa ada kebutuhan lain yang juga kita perlukan bagi diri kita, yaitu santapan surgawi yang berguna bagi keselamatan jiwa kita. Santapan surgawi itu adalah Sabda dan Tubuh Kristus sendiri yang kita terima di dalam perayaan Ekaristi.


Kedua, kekuasaan juga menjadi salah satu dari kebutuhan manusia. Banyak orang yang gila kuasa, dan berlomba-lomba untuk mendapatkan kekuasaan. Iblis mencobai Yesus dengan memperlihatkan kekuasaan dunia dan kemegahannya. Iblis mau menyerahkan semuanya itu kepada Yesus, dengan syarat jika Yesus mau menyembah dia. Betapa liciknya iblis itu! Apa yang ia katakan itu hanyalah modus! Kedengarannya bagus, dia mau menyerahkan kuasa dunia kepada Yesus. Tetapi semua ini hanya modus yang jahat, yaitu supaya Yesus menyembah dan mengabdi kepadanya. Maka, dengan tegas Yesus mengatakan, bahwa hanya Tuhan yang patut disembah dan hanya kepada-Nya kita berbakti.


Kita juga dapat terjerumus ke dalam godaan setan ini, jika kita haus akan kekuasaan duniawi, jika kita berlomba-lomba mendapatkan kekayaan duniawi, dan melupakan Allah yang harus kita sembah. Ketika kita hanya sibuk dengan urusan duniawi, dan hanya mengejar harta duniawi, tanpa peduli dengan harta surgawi, maka dengan demikian kita sudah menjadi abdi setan! Kita jatuh dalam pencobaan dengan mengabdikan diri kepada harta dan kekayaan, serta kekuasaan duniawi, dan itu semua sama saja dengan berbakti dan menyembah setan! Maka, sekali lagi kita diingatkan melalui sabda Tuhan Yesus, “Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Di tengah arus kemajuan zaman dan kesibukan duniawi, kita jangan lupa dengan Tuhan. Kita harus menyembah Tuhan dan berbakti kepada-Nya melalui doa setiap hari, dan ibadah yang kita laksanakan setiap hari Minggu. Masa Prapaskah ini menjadi masa yang tepat bagi kita untuk bertobat, dan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, dengan rajin berdoa dan sembahyang di gereja.


Ketiga, Yesus dicobai iblis berkaitan dengan kepercayaan-Nya kepada Bapa. Dengan licik iblis mengutip janji Allah yang tertulis di dalam Kitab Suci, bahwa Allah akan melindungi, sehingga Yesus tidak terantuk pada batu. Maka, iblis menyuruh Yesus terjun dari bubungan Bait Allah untuk membuktikan janji Allah itu. Namun, Yesus tidak mau bermain-main dengan janji Allah. Bukan kita yang harus mengatur Allah, tetapi Allah-lah yang seharusnya mengatur diri kita! Maka, dengan tegas Yesus melawan godaan iblis itu dengan kutipan dari Kitab Suci juga yang mengatakan, “Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”


Iman kepercayaan kepada Allah bukan untuk dipermainkan atau hanya coba-coba saja. Kepercayaan itu haruslah kepercayaan yang tulus dan murni kepada Allah, dan penyerahan diri yang total kepada Allah, tanpa ada maksud untuk mencobai Allah atau memaksakan kehendak kita kepada Allah, melainkan membiarkan Allah yang bertindak di dalam hidup kita, dan hanya kehendak Allah saja yang terjadi di dalam hidup kita.


Saudara-saudari terkasih, marilah kita senantiasa beriman di tengah arus pencobaan dunia zaman ini. Godaan iblis zaman ini tidak hanya tiga bentuk saja, tetapi sudah banyak bentuknya, sehingga jika kita lengah sedikit, maka kita akan jatuh ke dalam pencobaan. Maka, kita perlu senantiasa berhati-hati, agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan iblis. Mari kita mohon bantuan rahmat Allah, agar kita dapat melawan segala bentuk godaan iblis, yang ingin membuat kita terpisah dari Allah. Semoga dengan sungguh-sungguh beriman kepada Yesus, kita dapat melawan semua godaan ini, teristimewa selama Masa Prapaskah ini. Semoga pantang dan puasa, doa dan derma menjadi sarana bagi kita untuk bertobat dan semakin mendekatkan diri kepada Allah, sumber dari keselamatan kita.





No comments:

Post a Comment