Saturday 23 February 2019

KASIH YANG MENGAMPUNI


 (Hari Minggu Biasa VII: 24 Februari 2019)
[Bacaan I: 1Sam.26:2.7-9.12-13.22-23; Bacaan Injil: Luk. 6:27-38]
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.

"Kasihilah musuhmu, berbuat baiklah kepada semua orang yang membenci kamu"
    
Saudara-saudari terkasih, kita harus dengan rendah hati mengakui, bahwa kita sulit untuk mengasihi orang-orang yang membenci kita. Kita sulit untuk mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita. Namun, bagaimana pun sulitnya, hal ini bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita, berbuat baik kepada orang yang membenci kita, memberkati orang yang mengutuk kita, dan berdoa bagi orang yang berbuat jahat terhadap kita. Jika kita hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, maka tidak ada bedanya kita dengan orang-orang yang berdosa, sebab mereka juga mengasihi orang yang mengasihi mereka. Maka, ada suatu tuntutan yang lebih dari Yesus kepada para murid-Nya, yaitu Kasih yang mengampuni.

Kasih yang mengampuni tampak dalam diri Daud, seperti yang telah kita dengarkan tadi dalam Bacaan Pertama. Daud mau mengampuni dan mengasihi Saul, walaupun Saul berniat untuk membunuhnya. Saul merasa iri hati, karena Daud telah dipilih Allah untuk menjadi raja Israel, dan banyak orang simpatik kepadanya. Sementara Saul semakin hari semakin menjauh dari Allah. Maka, Saul berniat untuk membunuh Daud yang menjadi saingannya. Namun, Allah menyertai Daud. Ketika Saul dan para prajuritnya tertidur, Daud berhasil menyusup ke kemah Saul dan mengambil tombak serta kendi yang berada di samping kepala Saul. Sebenarnya, bisa saja Daud membunuh Saul saat itu juga. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Daud, karena Daud sadar, bahwa bagaimana pun buruknya sifat Saul, dia adalah orang yang telah diurapi oleh Allah. Daud mau mengampuni semua kesalahan Saul kepadanya, dan hal ini dibuktikan oleh Daud dengan menunjukkan barang bukti yang telah diambilnya dan yang akhirnya dikembalikannya. Apa yang dilakukan oleh Daud ini menjadi bukti nyata dari Kasih yang mengampuni, sebagaimana yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.

Saudara-saudari terkasih, Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk saling mengasihi. Kasih itu bukan saja kita berikan kepada orang yang kita senangi dan orang yang mengasihi kita. Tetapi, kasih itu juga harus kita berikan kepada orang yang tidak kita sukai, yang membenci dan menolak kita. Memang tidak mudah untuk melakukan hal ini. Namun, sesuatu yang sulit dapat kita lakukan, jika kita mengikutsertakan Tuhan dalam usaha kita itu. Tuhan akan membantu kita dengan rahmat-Nya, seperti Ia membantu Daud, sehingga Daud bisa mengampuni Saul yang ingin membunuhnya. Daud telah membuktikan bahwa Kasih mengalahkan segala kebencian dan balas dendam atas kejahatan.

Kasih yang kita berikan kepada orang yang kita musuhi atau yang memusuhi kita adalah Kasih yang mengampuni. Permusuhan terjadi ketika kita tidak mampu lagi mengasihi orang lain, ketika kebencian sudah menguasai diri kita, dan hanya kejahatan yang ada di dalam pikiran kita. Semuanya itu dapat kita kalahkan dengan cara Mengampuni. Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan untuk mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Di atas kayu salib Yesus berdoa untuk orang yang telah menyalibkan-Nya, supaya Bapa sudi mengampuni dosa mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Sungguh, Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan kita untuk mengampuni musuh kita, tetapi Ia juga telah memberikan teladan dalam mengampuni orang-orang yang memusuhi diri-Nya.

Sebagai pengikut Kristus di zaman sekarang, kita harus memberikan kesaksian hidup yang baik sesuai dengan ajaran Yesus, terutama Kasih yang mengampuni. Di dalam dunia yang penuh dengan kekerasan, balas dendam, persaingan, dan kejahatan ini, marilah kita menebarkan Kasih, damai, kebaikan, dan pengampunan. Mari kita menerapkan ajaran utama dari Tuhan Yesus, yaitu Kasih. Kasih yang kita berikan kepada semua orang, bahkan kepada musuh kita. Mari kita senantiasa berbuat baik kepada orang yang membenci kita. Tidak membalas kebencian dengan kebencian, tetapi dengan kasih dan pengampunan. Mari kita berdoa dan memohon berkat bagi orang yang mengutuk kita dan berbuat jahat kepada kita. Hanya dengan demikian kita dapat menjadi murid-murid Yesus yang sejati, dan menerima upah yang besar di surga.

Mari kita mohonkan rahmat Allah, agar kita dapat mengasihi dan mengampuni sesama yang bersalah kepada kita. Semoga kita dapat menjadi penabur Kasih yang mengampuni di tengah-tengah kehidupan ini.


No comments:

Post a Comment