Thursday 16 August 2018

KERJA KITA PRESTASI BANGSA

(Hari Raya Kemerdekaan RI Ke-73)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr. 


PENGANTAR

Uskup pertama Indonesia, Mgr. Albertus Soegija Pranata pernah mengatakan, bahwa kita harus menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia. Dalam konteks penjajahan pada waktu itu, Mgr. Soegija juga ikut memperjuangkan kemerdekaan. Maka ia juga digelari oleh Negara sebagai pahlawan nasional. Jika kita pernah nonton film Soegija, kita akan mengetahui secara lengkap, apa saja bentuk perjuangan dari Mgr. Soegija pada awal kemerdekaan, dan apa saja jasanya bagi Gereja Katolik pada waktu itu. Perkataan Mgr. Soegija yang paling terkenal adalah “Kita harus menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia.” Ungkapan ini tentu saja diinspirasi oleh Sabda Tuhan Yesus sendiri, yang mengatakan, bahwa “Kita harus memberikan kepada kaisar apa yang wajib diberikan kepada kaisar, dan kepada Allah, apa yang wajib diberikan kepada Allah.” Sabda Tuhan Yesus inilah yang akan kita renungkan pada Hari Kemerdekaan RI ini.


 TEOLOGI

Bacaan Injil hari ini mengisahkan kepada kita percakapan Yesus dengan orang-orang Farisi mengenai hidup bersama sebagai warga Negara dan umat Allah. Orang-orang Farisi memberikan pertanyaan yang menjebak kepada Yesus, “Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Pertanyaan ini muncul dari konteks kehidupan umat Israel pada waktu itu. Pada zaman Yesus, bangsa Israel dijajah oleh bangsa Romawi, dan segala sistem pemerintahan mengikuti aturan Romawi. Maka, bagi orang Yahudi membayar pajak sama saja mengkhianati bangsa sendiri, dan mendukung para penjajah. Para pemungut cukai dibenci oleh orang-orang Yahudi, karena mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsa, dan pendukung penjajah. Namun, di sisi lain, bangsa Yahudi taat kepada hidup keagamaannya, dan mereka melakukan kewajiban keagamaannya dengan sebaik-baiknya. Inilah yang melatarbelakangi pertanyaan orang-orang Farisi kepada Yesus, yang bersinggungan dengan persoalan pajak.

Namun, Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan bijaksana: “Berikanlah kepada kaisar, apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Tuhan Yesus menghendaki agar orang-orang Yahudi tetap melaksanakan kewajiban mereka sebagai warga Negara, apapun permasalahan yang terjadi di Negara tersebut, dan juga tetap melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat Allah. Kedua-keduanya sama-sama penting, dan tidak boleh diabaikan satu sama lain.

PROFETIS

Pada tahun ini, yaitu HUT RI yang ke-73, Presiden kita mengambil tema “Kerja Kita Prestasi Bangsa.” Tema ini sungguh menarik untuk kita renungkan. Ada dua tema yang saling berhubungan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yaitu “Kerja”dan “Energi”. Perpaduan yang sempurna antara kerja dan energy ini diarahkan kepada pembangunan Negara kita dan kehidupan yang lebih baik. Itulah prestasi bagi bangsa kita. Itulah arti dari kemerdekaan pada zaman sekarang.

 Kerja memang penting dalam kehidupan kita, sebab tanpa kerja kita tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup kita, tanpa kerja kita tidak dapat hidup. Kerja menjadi bagian dari hidup kita. Itulah yang dituntut oleh pemerintah kita, yaitu giat bekerja, bukan saja untuk kebutuhan pribadi kita, dan keluarga kita, tetapi juga untuk membangun bangsa dan Negara kita secara menyeluruh, lewat pekerjaan yang kita lakukan. Inilah cara kita untuk mengisi kemerdekaan Negara kita.

Namun, sebagai orang Katolik, kita jangan lupa juga dengan kewajiban kita, yaitu berdoa. St. Benediktus telah memberikan pedoman kepada kita, bahwa dalam hidup ini kita harus “Berdoa dan Bekerja” (Ora et Labora). Kita tidak boleh mengabaikan salah satunya. Kita harus sama-sama menjalankan kewajiban kita baik sebagai warga Negara, maupun sebagai warga Gereja. Banyak kewajiban yang harus kita jalankan sebagai warga Negara, dan banyak juga kewajiban yang harus kita laksanakan sebagai warga Gereja. Namun semua itu harus kita laksanakan dengan sepenuh hati, sebab Tuhan Yesuslah yang menghendaki, agar kita sama-sama mengutamakan kewajiban sebagai warga Negara dan warga Gereja.

Marilah kita mohon rahmat Allah, agar kita dapat melaksanakan semua kewajiban kita, baik sebagai warga Negara maupun warga Gereja dengan baik, sehingga kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik di dunia ini, dan kelak kita dapat diterima dalam kebahagiaan abadi di tanah air surgawi. Amin. Berkat Allah senantiasa menyertai kita semua.


No comments:

Post a Comment