(Hari Raya
Kemerdekaan RI Ke-73)
Oleh: Pastor Vinsensius, Pr.
PENGANTAR
Uskup
pertama Indonesia, Mgr. Albertus Soegija Pranata pernah mengatakan, bahwa kita
harus menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia. Dalam konteks penjajahan pada
waktu itu, Mgr. Soegija juga ikut memperjuangkan kemerdekaan. Maka ia juga
digelari oleh Negara sebagai pahlawan nasional. Jika kita pernah nonton film
Soegija, kita akan mengetahui secara lengkap, apa saja bentuk perjuangan dari
Mgr. Soegija pada awal kemerdekaan, dan apa saja jasanya bagi Gereja Katolik
pada waktu itu. Perkataan Mgr. Soegija yang paling terkenal adalah “Kita harus
menjadi 100% Katolik dan 100% Indonesia.” Ungkapan ini tentu saja diinspirasi oleh
Sabda Tuhan Yesus sendiri, yang mengatakan, bahwa “Kita harus memberikan kepada
kaisar apa yang wajib diberikan kepada kaisar, dan kepada Allah, apa yang wajib
diberikan kepada Allah.” Sabda Tuhan Yesus inilah yang akan kita renungkan pada
Hari Kemerdekaan RI ini.
Bacaan
Injil hari ini mengisahkan kepada kita percakapan Yesus dengan orang-orang
Farisi mengenai hidup bersama sebagai warga Negara dan umat Allah. Orang-orang
Farisi memberikan pertanyaan yang menjebak kepada Yesus, “Bolehkah membayar
pajak kepada kaisar atau tidak?” Pertanyaan ini muncul dari konteks kehidupan
umat Israel pada waktu itu. Pada zaman Yesus, bangsa Israel dijajah oleh bangsa
Romawi, dan segala sistem pemerintahan mengikuti aturan Romawi. Maka, bagi
orang Yahudi membayar pajak sama saja mengkhianati bangsa sendiri, dan
mendukung para penjajah. Para pemungut cukai dibenci oleh orang-orang Yahudi,
karena mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsa, dan pendukung penjajah. Namun,
di sisi lain, bangsa Yahudi taat kepada hidup keagamaannya, dan mereka
melakukan kewajiban keagamaannya dengan sebaik-baiknya. Inilah yang
melatarbelakangi pertanyaan orang-orang Farisi kepada Yesus, yang bersinggungan
dengan persoalan pajak.
Namun,
Tuhan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan bijaksana: “Berikanlah kepada kaisar, apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar,
dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Tuhan Yesus
menghendaki agar orang-orang Yahudi tetap melaksanakan kewajiban mereka sebagai
warga Negara, apapun permasalahan yang terjadi di Negara tersebut, dan juga
tetap melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat Allah. Kedua-keduanya
sama-sama penting, dan tidak boleh diabaikan satu sama lain.
PROFETIS
Pada
tahun ini, yaitu HUT RI yang ke-73, Presiden kita mengambil tema “Kerja Kita
Prestasi Bangsa.” Tema ini sungguh menarik untuk kita renungkan. Ada dua tema
yang saling berhubungan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yaitu “Kerja”dan
“Energi”. Perpaduan yang sempurna antara kerja dan energy ini diarahkan kepada pembangunan
Negara kita dan kehidupan yang lebih baik. Itulah prestasi bagi bangsa kita. Itulah
arti dari kemerdekaan pada zaman sekarang.
Kerja memang penting dalam kehidupan kita,
sebab tanpa kerja kita tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup kita, tanpa kerja
kita tidak dapat hidup. Kerja menjadi bagian dari hidup kita. Itulah yang
dituntut oleh pemerintah kita, yaitu giat bekerja, bukan saja untuk kebutuhan
pribadi kita, dan keluarga kita, tetapi juga untuk membangun bangsa dan Negara
kita secara menyeluruh, lewat pekerjaan yang kita lakukan. Inilah cara kita untuk
mengisi kemerdekaan Negara kita.
Namun,
sebagai orang Katolik, kita jangan lupa juga dengan kewajiban kita, yaitu
berdoa. St. Benediktus telah memberikan pedoman kepada kita, bahwa dalam hidup
ini kita harus “Berdoa dan Bekerja” (Ora
et Labora). Kita tidak boleh mengabaikan salah satunya. Kita harus
sama-sama menjalankan kewajiban kita baik sebagai warga Negara, maupun sebagai warga
Gereja. Banyak kewajiban yang harus kita jalankan sebagai warga Negara, dan
banyak juga kewajiban yang harus kita laksanakan sebagai warga Gereja. Namun
semua itu harus kita laksanakan dengan sepenuh hati, sebab Tuhan Yesuslah yang
menghendaki, agar kita sama-sama mengutamakan kewajiban sebagai warga Negara
dan warga Gereja.
Marilah
kita mohon rahmat Allah, agar kita dapat melaksanakan semua kewajiban kita,
baik sebagai warga Negara maupun warga Gereja dengan baik, sehingga kita dapat
menciptakan kehidupan yang lebih baik di dunia ini, dan kelak kita dapat
diterima dalam kebahagiaan abadi di tanah air surgawi. Amin. Berkat Allah
senantiasa menyertai kita semua.
No comments:
Post a Comment